Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sulawesi Selatan, yang diwakili oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Sulsel, Tri Wibisono, S.T., M.T., beserta rombongan, melakukan kunjungan kerja ke Universitas Hasanuddin (Unhas). Pertemuan berlangsung di Ruang Rektor, Lantai 8 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, Rabu (1/2), guna membahas permasalahan pertanahan dan konflik agraria di Sulawesi Selatan, khususnya yang berkaitan dengan aset kampus Unhas.
Dalam pertemuan tersebut, Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa (Prof. JJ), menekankan pentingnya optimalisasi pengamanan aset tanah melalui sertifikasi berkelanjutan. Ia menyatakan bahwa Unhas terus melakukan kajian mendalam terkait pengelolaan aset melalui Pusat Penelitian Agraria Unhas.
Sinergi Unhas dan BPN dalam Penyelesaian Konflik Agraria
Prof. JJ menjelaskan bahwa Unhas berkomitmen untuk menjadi mitra strategis BPN dalam menangani isu pertanahan, termasuk konflik sosial yang kerap terjadi. “Sebagai perguruan tinggi, Unhas memiliki peran penting dalam penelitian dan resolusi konflik, didukung oleh para guru besar di bidang terkait,” ujarnya.
Tri Wibisono menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan bahwa BPN Sulsel siap mendukung pengamanan aset Unhas melalui kebijakan sertifikasi tanah yang lebih efektif. “Langkah ini penting untuk meminimalisir sengketa di masa depan,” katanya.
Rencana Penguatan Kerja Sama melalui MoU
Pertemuan ini juga membahas rencana implementasi kerja sama yang lebih konkret antara Unhas dan BPN Sulsel. Kedua pihak sepakat untuk memperkuat kolaborasi melalui penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) dalam waktu dekat.
“Kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi Unhas, tetapi juga bagi masyarakat Sulsel, khususnya dalam penyelesaian konflik agraria dan pemanfaatan lahan secara optimal,” tambah Prof. JJ.
Dengan sinergi ini, diharapkan pengelolaan aset tanah di Sulawesi Selatan, termasuk lahan kampus Unhas, dapat lebih terjamin kepastian hukumnya, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah.
Editor: Supratman


