Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Taruna Ikrar: Distribusi Bahasa Anak

Salah satu ilmuwan yang menjadi idola mereka yang hadir di Konferensi Internasional Stem Cell 28-29 Mei 2016 di Hotel Clarian Makassar adalah dr.Taruna Ikrar, Ph.D. Saat berjalan ke kamar kecil, tidak henti-hentinya banyak peserta yang mendaulatnya untuk foto bareng dan selfie, model  foto berdua atau lebih yang paling digandrungi di abad ini.

Saat menjawab pertanyaan peserta konferensi pria kelahiran Makassar 15 Juli 1969 ini juga memilih menjawabnya dalam bahasa Indonesia, meski ada dua atau tiga penyaji materi menjawab pertayaan dalam bahasa Inggris.

‘’Begini-begini, saya masih cinta dan menggunakan bahasa Indonesia,’’ kata alumni Fakultas Kedokteran Unhas 1997 ini yang juga mengaku pernah ‘berguru’ menulis di Penerbitan Kampus ‘’Identitas’’ Unhas setelah masuk di Fakultas Kedokteran Unhas sekitar tahun 1988.  

Ayah tiga anak plus putra kelima dari sepuluh bersaudara ini berkisah tentang ketiga anak-anaknya – bersama Elfi Wardaningsih, rekan sesama dokter yang ‘ditemukan’ di Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) saat pendidikan magister farmasi yang bersepakat hidup berumah tangga.

Ternyata, lulusan doktor Universitas Niigata Jepang (2008) ini punya aturan dan distribusi berbahasa bagi ketiga anaknya.

‘’Jika anak-anak berbicara dengan ibunya, akan menggunakan bahasa Jepang. Kalau berbicara dengan ayahnya, menggunakan bahasa Indonesia. Kalau mereka berbicara dengan temannya, akan menggunakan bahasa Inggris,’’ ujar Taruna Ikrar yang mulai tersohor lantaran memopulerkan sistem allafostatin receptor (AlstaR) melalui sebuah artikel yang dipublikasi jurnal ‘’Frontier of Neural Circuit’’ pada tanggal 20 Januari 2012.

Boleh jadi, lantaran tulisannya itulah dia kini dipercaya sebagai spesialis pembantu di Laboratorium Xu (milik Dr.Xu) di Departemen Anatomi dan Mikrobiologi Universitas California, Amerika Serikat, salah satu universitas paling bergengsi di negeri Barrak Obama tersebut.

Taruna Ikrar termasuk salah seorang aktivis mahasiswa pada masanya. Tahun 2000-2003 dia pernah dipercaya sebagai Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Kini menjadi anggota ‘’American Cardiology College and Society for Neurosciences International Heart Resources Association,  Asia Pacific Health Rhythm Asscociation’’, dan ‘’Japanese Cardiologist Association’’.

Selama di Makassar, Taruna Ikrar dari waktu ke waktu didaulat mewakafkan ilmunya kepada para pihak, termasuk kepada para mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas. Di Jakarta, 1 Juni 2016, acara sudah menunggu ahli neuro sains berusia 47 tahun ini. (mda)

 

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content