Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

The Largest of Micro Finance of The World

Potensi Indonesia sebagai peraih hadiah Nobel lebih besar jika dilihat dari segi micro finance. Suatu kenyataan di beberapa Negara ada kelompok masyarakat usia produktif tetapi tidak produktif tetapi miskin, itulah yang disebut penganggur. Mereka dapat tumbuh dan berkembang secara komerdial bila diberikan kredit. Bank BRI menyiapkan tabungan mikro dalam bentuk Simpanan Pedesaan (Simpedes) yang digulirkan tahun 1980-an. Pada tahun 1970-an BRI memberikan bantuan nonkomersial.

‘’Tabungan yang diberikan dalam bentuk micro banking yang merupakan gabungan antara micro banking dan kredit mikro dan inilah yang berkembang menjadi microfinance yang di dalamnya terdapat asuransi micro finance,’’ ujar Direktur Utama (Dirut) PT Bank BRI Asmawi Syam pada acara peletakan batu pertama pembangunan Center of Micro Finance kerja sama Bank BRI dengan Unhas, di bekas gedung Lephas Unhas, Senin (27/2).

Menurut Asmawi Syam, Muhammad Yunus yang meraih Hadiah Nobel di Bangladesh itu hanya memberikan kredit kepada kaum perempuan saja, sementara yang kita kembangkan di Indonesia justru lebih besat. Indonesia merupakan pelaksana micro finance terbesar di dunia.

‘’Dick Stewart dari Jerman menyebutkan bahwa Indonesia is the Largest Micro Finance of the World,’’ ujar Asmawi Syam mengutip ungkapan salah seorang ahli micro finance Eropa tersebut.

Sementara Margareth Robinson dari Harvard University, kata Asmawi Syam menyebutkan, revolusi micro finance di dunia itu ada di Indonesia. Robinson adalah staf dari ibu Barrack Obama yang ketika meneliti dibiayai oleh Bank BRI.

BRI, sebut Asmawi Syam, sudah membuat 600 pasar tradisional dengan anggota 84.000 orang yang terkoneksi secara digital satu sama lainnya melalui satelit yang dimiliki sendiri oleh Bank BRI. BRI merupakan  satu-satunya bank di dunia yang memiliki satelit dan diluncurkan di Guyana, Ramadan tahun 2016.

‘’Pertumbuhan micro finance tertinggi di Indonesia ada di Sulsel,’’ kunci Asmawi Syam.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Wapres JK menjadi energi besar bagi bangsa ini melalui empat panggilan. Kesatu, filosofis, yang menginginkan sebagai anak bangsa harus ada perbaikan terhadap bangsa ini. JK secara sosiologis dibutuhkan oleh bangsa dan rakyat.

‘’Di Sulsel terdapat 914.000 UMKM dengan kredit mencapai Rp 127 triliun. Yang macet hanya 0,56%,’’ ujar Syahrul.

Sementara pertumbuhan ekonomi Sulsel mencapai 7,14%, di bawah NTB sedikit yang mencapai 7,62%, Sulteng 12%. Sulsel mengelola Rp 364 triliun.

‘’Secara yuridis d

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content