Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Unhas Berpartisipasi dalam QS Higher Ed Summit Asia Pasifik 2024 di Hong Kong, Bahas Dampak Pemeringkatan Universitas

Universitas Hasanuddin (Unhas) berpartisipasi dalam acara puncak QS Higher Ed Summit Asia Pasifik 2024 bertajuk “Navigating Future-empowering Higher Education for Social and Sustainable Impact.” Acara ini berlangsung pada 5–8 November 2024 di Chan Tak Tai Auditorium, Lingnan University, Hong Kong.

Acara ini menjadi ajang berkumpulnya lebih dari 2.000 pemimpin universitas dan delegasi pemerintah dari Asia Pasifik untuk merumuskan inovasi dan kolaborasi demi kemajuan pendidikan tinggi di kawasan ini. Tema besar tahun ini, “Shifting Landscapes, Collaborative Solutions: Pioneering Innovation in Asia Pacific Higher Education,” menyoroti perubahan lanskap dan solusi kolaboratif untuk menghadapi tantangan di dunia pendidikan.

Delegasi Unhas dipimpin oleh Kepala Pusat Peningkatan Reputasi Unhas, Prof. Dr. Rohani AR, M.Si., didampingi Ketua Publication Management Center (PMC) Unhas, Prof. Dahlang Tahir, M.Sc., Ph.D.; Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset dan Inovasi Fakultas Ekonomi, Dr. Anas Iswanto Anwar, SE., MA., Kasubdit Peningkatan Reputasi, Haerani Hamid, STP., M.Eng.Sc., Ph.D., Sekretaris Kantor Urusan Internasional (KUI) Muhammad Ridwan, SS., MA; Kepala Seksi Anggaran APBN, Muhammad Alu Akbar A, S.T., M.M.; serta tim task force dari KUI dan World Class University (WCU) Unhas

Partisipasi Unhas dalam summit ini juga mencakup keterlibatannya dalam pameran akademik, yang menjadi bukti komitmen universitas untuk meningkatkan reputasi akademik dan memperkuat jaringan kerja sama internasional.

Melalui pameran ini, Unhas menunjukkan upaya seriusnya dalam memperluas dampak sosial dan berperan aktif dalam pengembangan pendidikan tinggi yang inovatif dan berkelanjutan.

Fakultas Ekonomi Unhas juga turut serta dalam kegiatan ini, menandakan langkah strategis universitas untuk fokus pada pemeringkatan QS di bidang ekonomi di masa mendatang. Diskusi tentang pemeringkatan ini bertujuan untuk menggali lebih dalam sejauh mana peringkat universitas mendukung tujuan utama pendidikan tinggi atau malah berpotensi bertentangan dengan prinsip pendidikan yang inklusif.

Salah satu agenda penting dalam summit ini adalah sesi utama dengan pidato bertema “Dampak Sosial Pemeringkatan Universitas,” yang mengulas secara kritis bagaimana sistem pemeringkatan memengaruhi lembaga pendidikan dan masyarakat luas. Pidato ini menyoroti isu prioritas universitas terhadap pemeringkatan demi peningkatan reputasi dan pendanaan, serta dampak kebijakan tersebut terhadap kualitas pendidikan, perilaku institusi, dan persepsi masyarakat.

Sesi ini juga mengkaji bagaimana pemeringkatan bisa mempengaruhi strategi lembaga, karakteristik mahasiswa, dan dinamika fakultas, dengan analisis berbasis studi kasus yang menggambarkan dampak positif maupun negatif. Tujuannya adalah membuka ruang diskusi mendalam mengenai sejauh mana pemeringkatan mendukung atau justru bertentangan dengan misi pendidikan dan sosial universitas.

Para pakar yang hadir dalam panel ini meliputi Prof. Jianwei Huang (CUHK Shenzhen), Prof. Kwong Sam Tak Wu (Lingnan University), Prof. Jimmy Lee (The Chinese University of Hong Kong), Prof. Li Juan Julie (City University of Hong Kong), dan Prof. Kwok-yin Wong (Hong Kong Polytechnic University). Moderator diskusi adalah Prof. Raymond Chan, Wakil Presiden (Akademisi) dan Rektor Lingnan University. (*/dhs)

Editor : Ahmad

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content