Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Unhas dan BRIN Gelar Rapat Koordinasi dan Diskusi Kolaborasi Program

Dalam rangka membangun kolaborasi dan kerja sama riset potensi Arkeologi, Bahasa, dan Sastra, Universitas Hasanuddin bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan rapat koordinasi dan diskusi. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat A Senat Lantai 4, Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, pada Jumat (14/10).

Turut hadir Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unhas, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D., Sp.MK., Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas (Prof. Akin Duli, MA), dan Kepala Kantor Sekretariat Rektor (Dr. Sawedi Muhammad, M.Sc).

Universitas Hasanuddin sebagai perguruan tinggi memiliki tugas penelitian sebagai salah satu dari bagian tridarma, maka pertemuan Unhas bersama BRIN ini dimaksudkan untuk melakukan diskusi sinergi potensi sivitas iptek dalam berkolaborasi program riset dengan beberapa wakil sivitas akademika Unhas yang relevan dengan bidang Arkeologi, Bahasa, dan Sastra.

Pada kesempatan tersebut, Ketua LPPM Unhas, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D., Sp.MK., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Universitas Hasanuddin terus membangun kolaborasi riset dengan membentuk tim peneliti pada berbagai bidang eksakta dan non eksakta. Hal tersebut dibuktikan pada peningkatan jumlah proposal setiap tahunnya oleh partisipasi peneliti Unhas dengan menjaga kualitas riset.

“Kita harapkan akan semakin banyak tim peneliti Unhas yang membangun kolaborasi, melalui peluang dan potensi sumber daya manusia yang dimiliki serta fasilitas sarana dan prasarana penunjang penelitian. Sehingga dapat pula memberikan peningkatan jumlah riset pada bidang eksakta maupun non eksakta,” jelas Prof. Nasrum.

Kepala organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN Dr. Herry Jogaswara, M.A., dalam pertemuan tersebut secara umum menjelaskan terkait; Fasilitas Pusat Kolaborasi Riset (PKR) tahun 2022, Program Pendanaan, dan Fasilitasi BRIN. Tugas dan fungsi organisasi riset Arkeologi, Bahasa dan Sastra adalah melaksanakan riset, inovasi pengembangan, pengkajian melalui kegiatan observasi, survei, ekskavasi,, preservasi, konservasi, pendampingan, serta evaluasi di bidang Arkeologi, Bahasa, dan Sastra.

Lebih lanjut, dijelaskan terkait skema fasilitas dan pendanaan riset yang meliputi; program fasiltasi hari layar, pendanaan ekspedisi dan eksplorasi, pendanaan perusahaan pemula berbasis riset, pusat kolaborasi riset, prioritas riset nasional dan covid 19, dan fasilitasi pengujian produk inovasi kesehatan.

“Melalui kerja sama ini kita harapkan tidak hanya bertujuan untuk menyelasaikan hasil penelitian, tetapi kolaborasi riset ini harus menjadi pusat kolaborasi riset yang berkelanjutan. Fasilitasi Pembentukan Pusat Kolaborasi Riset adalah skema pendanaan yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan suatu kolaborasi riset pada topik spesifik secara multi dan interdisiplin sesuai standar hasil yang sangat tinggi dan relevan dengan kebutuhan pengguna iptek,” jelas Dr. Herry.

Lebih lanjut, pertemuan berlangsung dengan sesi diskusi terkait implementasi program kolaborasi riset yang dilakukan antara Universitas Hasanuddin dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). (*/dhs)

Editor : Supratman

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content