Universitas Hasanuddin bekerjasama dengan Murdoch University dari Australia menyelenggarakan workshop penting bertemakan “Low Carbon Building Material.” Workshop ini bertajuk “Knowledge Exchange for Energy Transition Technology: Technology, Governance, and Industry,” yang disponsori oleh Pemerintah Australia melalui Australia-Indonesia Institute.
Kegiatan yang berlangsung di Unhas Hotel and Convention, pada Kamis (29/8) ini dihadiri oleh para ahli dari Unhas, Todd Dias, Konsulat Jenderal Australia di Makassar, dan acqueline dari Murdoch University,, serta melibatkan ahli dari BRIN, Universitas Mataram, praktisi dari dunia usaha dan industri. Diskusi ini mencakup inovasi, tata kelola, serta tantangan regulasi terkait low carbon building materials di Indonesia.
Dalam kesmepatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis (Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, S.T., M.Phil) menegaskan bahwa sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, Unhas memiliki misi penting dalam mengawal transisi energi. Murdoch University, yang merupakan salah satu entitas terkemuka di Australia dalam hal energi transisi dan tujuan pembangunan berkelanjutan, menjadi mitra ideal untuk workshop ini. Workshop ini memiliki signifikansi besar karena topik low carbon building material, atau material bangunan dengan karbon rendah, masih jarang dibahas.
Low carbon building materials diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan emisi CO2. Saat ini, material bangunan menyumbang sekitar 40% dari total emisi CO2. Dalam workshop ini, akan dibahas berbagai material yang dapat digunakan untuk mengurangi emisi CO2, seperti fly ash (abu hasil pembakaran dari industri batu bara dan semen), serta limbah dari industri nikel di Sulawesi, yang merupakan penghasil nikel terbesar di dunia. Material slag dari pengelolaan nikel dapat dimanfaatkan sebagai paving block atau bahan beton, berkontribusi pada solusi ramah lingkungan.
Selain itu, workshop ini juga akan mencakup kunjungan industri ke WICA Beton dan Kalla Beton, yakni diskusi yang berfokus pada pemanfaatan limbah dan material rendah karbon dari perspektif profit dan bisnis. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya memberikan referensi bagi penelitian dan industri, tetapi juga menghasilkan rekomendasi untuk penerapan material bangunan rendah karbon. jelas Prof. Adi.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi pada terselenggaranya workshop ini. Kami berharap workshop ini akan memberikan wawasan berharga dan rekomendasi yang bermanfaat dalam penerapan material bangunan rendah karbon, serta semakin memperkuat posisi Unhas sebagai universitas terdepan dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, mengatasi perubahan iklim, dan transisi energi menuju zero net emission,” jelas Prof. Adi.
Editor: Ahmad

