Universitas Hasanuddin bersama Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Kerja Sama Beasiswa Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Lantai 8 Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Jl. Urip Sumoharjo No. 244, Kota Makassar, pada Rabu (17/9).
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Kejati Sulsel, Rektor Universitas Hasanuddin, Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, serta mahasiswa Program Doktor (S3) Fakultas Hukum Unhas penerima beasiswa Badan Diklat Kejaksaan RI.
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel Robert M Tacoy dalam sambutannya menegaskan bahwa program beasiswa ini memiliki nilai strategis dalam upaya mencetak sumber daya manusia kejaksaan yang unggul dan profesional.
“Terima kasih kepada Unhas atas dukungan fasilitas akademik yang diberikan kepada para penerima beasiswa. Kedepan kami berharap program ini dapat diperluas, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sehingga semakin banyak aparatur kejaksaan yang mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan kegiatan monev merupakan bagian penting dari siklus program untuk mengidentifikasi capaian dan hambatan, sekaligus merumuskan solusi agar pelaksanaan program lebih efektif. Ia juga menekankan perlunya memperkuat sinergi antara Kejati Sulsel dan Unhas dalam penyelenggaraan program pendidikan ini.
Dekan Fakultas Hukum Unhas Prof. Dr. Hamzah Halim, S.H., M.H., M.A.P.. memaparkan perkembangan data mahasiswa Program Studi Doktor (S3) Fakultas Hukum Unhas, termasuk berbagai upaya percepatan studi yang dilakukan, seperti pelatihan intensif dan pendampingan publikasi ilmiah.
“Kami juga menyelenggarakan workshop publikasi untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan studi tepat waktu,” jelasnya.
Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., turut menyampaikan komitmen Unhas untuk terus meningkatkan kualitas lulusan, khususnya penerima beasiswa dari Kejaksaan.
“Kami membuka peluang seluas-luasnya dan terus berupaya menghadirkan proses pendidikan yang berkualitas. Sebagai institusi pendidikan tinggi, kami ingin menjadi contoh, sekaligus memiliki target agar mahasiswa mampu lulus dengan predikat cumlaude,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI Leonard Eben Ezer Simanjuntak memberikan arahan kepada peserta program agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu dengan manajemen waktu yang baik di tengah tanggung jawab pekerjaan yang diemban.
Kegiatan ini diharapkan semakin mempererat kolaborasi antara Universitas Hasanuddin dan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia dalam mencetak aparatur kejaksaan yang unggul, profesional, dan berdaya saing tinggi. (*/dhs)
Editor : Ishaq Rahman
