Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Vokasi berperan penting dalam pelaksanaan The 46th Asian Conference on Remote Sensing (ACRS) 2025 yang mengusung tema “Harnessing Remote Sensing for Global Sustainability, Resilience and Technology Innovation.”
Konferensi bergengsi ini diselenggarakan oleh Indonesian Society of Remote Sensing (ISRS/MAPIN) bekerja sama dengan Asian Association on Remote Sensing (AARS), serta didukung oleh berbagai lembaga nasional dan internasional yang bergerak di bidang Remote Sensing dan geospasial.
Pembukaan konferensi berlangsung di Hotel The Rinra, Makassar, pada Senin (27/10), dan akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025. Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Vokasi menjadi salah satu tuan rumah utama dalam penyelenggaraan kegiatan berskala internasional ini.
Konferensi ACRS 2025 diikuti lebih 300 peserta dari 17 negara, terdiri atas para pakar, peneliti, pembuat kebijakan, serta praktisi yang berperan dalam pengembangan teknologi Remote Sensing (penginderaan jauh) dan geospasial global. Beberapa tokoh terkemuka dunia turut hadir memberikan sambutan dan paparan pada sesi pembukaan.
Dalam sambutannya, Ilham Alimuddin, S.T., M.GIS., Ph.D., selaku Chair of the 46th Asian Conference on Remote Sensing, menekankan bahwa penyelenggaraan ACRS di Makassar menjadi ruang kolaborasi internasional yang menghubungkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
“Kegiatan ini bukan sekadar pertemuan ilmiah, melainkan momentum penting dalam membangun ekosistem Remote Sensing yang berkelanjutan untuk masa depan,” kata Ilham.
Sementara itu, Prof. Dr. Kohei Cho, Sekretaris Jenderal AARS, menegaskan pentingnya posisi Indonesia dalam sejarah ACRS.
“Indonesia telah dua kali menjadi tuan rumah ACRS, yaitu pada tahun 1987 di Jakarta dan tahun 2013 di Bali. Kini, Makassar menjadi bagian dari sejarah penting itu. Kami sangat antusias untuk berbagi dan berdiskusi tentang berbagai topik terkait Remote Sensing dan aplikasinya bagi keberlanjutan global,” jelasnya.
Turut memberikan sambutan Prof. Dr.-Ing. Christian Heipke, perwakilan ISPRS (International Society for Photogrammetry and Remote Sensing), yang menilai konferensi ini sebagai forum penting bagi kolaborasi lintas organisasi dunia.
“ACRS menjadi wadah luar biasa untuk membahas isu-isu penting dalam Remote Sensing dan kontribusinya terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Selamat atas terselenggaranya kegiatan ini,” ujarnya.
Mewakili Rektor Unhas, Sekretaris Universitas Hasanuddin, Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D., menyampaikan komitmen Unhas dalam mendukung pengembangan teknologi Remote Sensing.
“Beberapa program studi di Unhas telah mengintegrasikan teknologi spasial dan Remote Sensing dalam riset serta publikasi akademik. Kami percaya, Remote Sensing menjadi kunci dalam membangun kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan,” tutur Prof. Sumbangan.
Beliau menambahkan bahwa Makassar, sebagai kota pesisir dengan warisan budaya yang kuat dan keanekaragaman hayati tinggi, merupakan lokasi yang ideal untuk implementasi teknologi Remote Sensing.
“Makassar adalah kota yang aman, penuh warisan budaya, dan mewakili kearifan lokal yang berpadu dengan inovasi global. Keberagaman wilayah ini menjadi laboratorium alam yang menantang dan tepat untuk mengembangkan aplikasi Remote Sensing,” ujarnya.
Kegiatan ACRS 2025 menghadirkan beragam topik menarik, antara lain:
- General Remote Sensing
- Applications of Remote Sensing
- Emerging Technologies
- Geospatial Data Integration
- Sustainable Development Goals (SDGs)
Konferensi ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring ilmiah dan kolaborasi internasional, serta mempertegas posisi Indonesia, khususnya Universitas Hasanuddin sebagai bagian dari komunitas global dalam pengembangan teknologi Remote Sensing dan geospasial menuju masa depan yang berkelanjutan.(*/dhs)
Editor : Ishaq Rahman






