Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Unhas Gelar Webinar Top Scientist Bahas Varian Baru Covid-19 dan Efikasi Vaksin

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan webinar bertajuk “Top Scientist Webinar Series 19” yang mengusung tema “Covid-19 Variants and Vaccine Efficacy”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 15.00 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (11/12).

Hadir sebagai narasumber J.L (Jan) Nouwen, M.D., M.Sc., Ph.D., Assoc. Prof. Internist-Infectious Disease (Erasmus MCU Rotterdam, The Netherland) dan Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed (National Institute for Health Research and Development, Indonesia).

Mengawali kegiatan, Dekan FK Unhas Prof. Dr. Budu, M.Med.Ed., SpM(K)., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasih kepada para narasumber. Tema yang dibahas berkaitan dengan Covid-19 dan vaksin menjadi penting untuk diketahui bersama utamanya pada era normal baru.

Lebih lanjut, Prof. Budu menambahkan pandangan dari para narasumber diharapkan menjadi rujukan dalam penanganan dan program vaksinasi di Indonesia, utamanya di Sulawesi Selatan. Dirinya berharap, para peserta dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan baru dari webinar tersebut.

Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Sp.MK, Ph.D.  Dalam sambutannya, beliau menyampaikan Unhas konsisten mendukung kegiatan yang mendorong berbagai langkah mencapai World Class University, termasuk salah satunya pada proses internasionalisasi dengan melibatkan banyak mitra potensial.

“Saya percaya topik yang dibahas akan sangat menarik apalagi mengenai perkembangan Covid-19 yang saat ini masih menjadi permasalahan dunia. Informasi yang didapatkan semoga membantu kita untuk bersama-sama menyelesaikan sekaligus menyukseskan program vaksinasi di Sulsel secara khusus,” jelas Prof. Nasrum.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber. Materi awal disampaikan oleh Nouwen terkait “Covid-19: Vaccine Efficacy and Variants”. Secara umum beliau menjelaskan beberapa poin penting mengenai Omicron sebagai varian baru Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Varian ini kina telah menyebar hingga beberapa negara, seperti India, Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda.

Lebih lanjut, beliau mengatakan Omicron Varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan Covid-19. WHO menyatakannya varian tersebut perlu diwaspadai. Olehnya itu, vaksinasi merupakan pilihan yang tersedia. Efektivitas vaksin akan menurun setelah enam bulan setelah diberikan, antibodi tubuh akan drop hingga 15-20%. Untuk itu, diperlukan  booster vaksin guna mengoptimalkan pemberian vaksin pada bulan ke-7 atau ke-8 setelah menerima vaksin.

Setelah seluruh narasumber menyampaikan materinya, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Dalam kesempatan tersebut, banyak dari peserta yang memberikan pertanyaan dari materi yang telah disampaikan oleh narasumber. Kegiatan yang diikuti kurang lebih 100 peserta berlangsung lancar hingga pukul 17.00 Wita. (*/mir)

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia English

Skip to content