Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Unhas Kembali Gelar GUMSB Virtual Bahas Interpretasi Salam Kepada Non Muslim

Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan Gerakan Mengaji dan Sholat Berjamaah (GUMSB) pada Semester Akhir 2020/2021. Untuk kali ini, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) bertindak sebagai host. Kegiatan yang menjadi agenda rutin Unhas setiap pekan ini berlangsung mulai pukul 16.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (30/03).

Mengawali kegiatan, Dekan FKM Unhas Dr. Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M.Med.Ed., menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan sebagai host. Menurutnya, GUMSB Unhas adalah kegiatan yang baik, dapat diibaratkan sebagai matahari yang memberikan cahaya kehidupan pada sivitas akademika Unhas secara khusus dan masyarakat secara umum.

“Mengaji adalah kunci segala ibadah. Semua rukun Islam ataupun amalan yang kita kerjakan tidak terlepas dari bahasa Arab yang bersumber dari kitab suci Al-Quran. Menurut saya, GUMSB adalah suatu gerakan luar biasa yang dapat menjadi tirai dari hal negatif yang masuk ke Unhas,” jelas Aminuddin.

Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas, Prof. Dr. Ir. Muh. Restu, MP. Dalam sambutannya menyatakan bahwa pimpinan Unhas selalu memberikan apresiasi dan dukungan terhadap kegiatan pengembangan keilmuan yang mengarah pada peningkatan kualitas mahasiswa baik dari aspek intelektual maupun spiritual.

“Selain membina mahasiswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, kampus juga dituntut berperan dalam mencetak sumber daya manusia yang berkarakter dan memiliki kemampuan spiritual,” kata Prof. Restu.

Hadir sebagai narasumber untuk mengisi sesi ceramah Islamiah yakni Prof. Dr. Arifuddin Ahmad, M.Ag., (Guru Besar Bidang Ulumul Hadis UIN Alauddin Makassar) yang menjelaskan tentang “Fungsi Interpretasi Dalam Fiqih Al Hadist: Studi Kasus Tentang Salam Kepada Non Muslim”.

Banyak hadist yang memberikan gambaran terkait hukum mengucapkan dan menjawab salam kepada non muslim. Misal sesuai hadis riwayat Muslim Abu Dawud yang menjelaskan jika non muslim memberi salam kepada orang muslim cukup dengan menjawab wa’alaikum. Hadis yang disampaikan Ibn Abbas juga memberikan penjelasan bahwa siapapun ciptaan Allah mengucapkan salam kepadamu maka jawablah salamnya sekalipun ia seorang Majusi.

“Secara formatif atau ihya al Sunnah mengucapkan salam kepada non muslim perlu memperhatikan situasi, kondisi dan proporsinya untuk tetap menjaga perdamaian dan keselamatan serta tidak merusak keyakinan,” jelas Prof Arifuddin.

Kegiatan yang dipandu oleh Drs. Sulaiman Gosalam, M.Si., (Ketua GUMSB) selaku moderator diikuti kurang lebih 200 peserta berlangsung lancar hingga menjelang shalat Maghrib.(*/mir)

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content