Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Unhas Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru

Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan Rapat Paripurna Senat Akademik dalam rangka Upacara Penerimaan tiga jabatan professor baru untuk tiga fakultas berbeda yakni Fakultas MIPA, Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran . Upacara Penerimaan Jabatan Professor berlangsung mulai pukul 08.30 Wita di Ruang Senat Akademik, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Rabu (27/06) dan ditayangkan secara langsung melalui kanal youtobe Senat Akademik Unhas.

Proses pengukuhan dihadiri oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat Akademik, Dewan Professor, tamu undangan, serta keluarga besar dari tiga professor yang dikukuhkan.

Adapun tiga professor yang dikukuhkan masing-masing adalah:

  1. Prof. Dr. Georgina Maria Tinungki, M.Si., Professor dalam bidang Ilmu Statistika Terapan dan Pengajaran pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Dikukuhkan sebagai guru besar ke-522
  2. Prof. Ir. Muhammad Zubair Muis Alie,.S.T., MT., Ph.D., Professor dalam bidang Ilmu Struktur Kapal pada Fakultas Teknik. Dikukuhkan sebagai guru besar ke-523
  3. Prof. Dr. Muhammad Tamar, M.Psi., Professor dalam bidang Ilmu Psikologi Sosial dan Komunitas pada Fakultas Kedokteran. Dikukuhkan sebagai guru besar ke-524

Dalam sambutannya, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Si., mengucapkan selamat kepada para professor yang dikukuhkan. Beliau berharap, bertambahnya guru besar di Unhas akan memberikan dampak pada pengembangan SDM yang semakin berkualitas. Tidak hanya itu, kehadiran para guru besar di Unhas diharapkan mampu memperkuat peran dan kontribusi Unhas dalam masyarakat sekaligus pengembangan sains dan teknologi

“Momentum bertambahnya guru besar Unhas menjadi harapan besar bahwa kedepannya berbagai keterlibatan Unhas dalam kehidupan masyarakat bisa semakin optimal melalui ketersediaan sumber daya manusia berkualitas. Para professor di Unhas bisa terus memberikan kontribusi sesuai keilmuan yang dimiliki sekaligus memperkuat komitmen mendukung Unhas pada WCU,” jelas Prof. JJ.

Lebih lanjut, Prof. JJ berharap ketiga guru besar tetap aktif dan produktif memberikan kontribusi dan mendorong kualitas lulusan yang berdaya saing tinggi.

Sebelumnya, masing-masing guru besar telah menyampaikan pidato penerimaan yang membahas bidang keahlian.

Prof Georgina

Mengawali kegiatan, Prof Georgina memberikan penjelasan tentang penelian berjudul “Statistika Terapan dan Statistika Pengajaran : Sebuah Keniscayaan atas Interrelasi Keilmuan”. Di era digital, statistika terapan dan statistika pengajaran merupakan dua disiplin ilmu yang saling melengkapi. Keduanya telah mengalami evolusi yang signifikan, bertransformasi menjadi entitas yang saling terkait erat dan memperkuat satu sama lain. Interrelasi ini bukan hanya komplementer, melainkan sudah menjadi kebutuhan fundamental dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Interrelasi antara kedua bidang ini menciptakan sinergi yang memperkaya kedua disiplin ilmu. Dalam statistika terapan, pemahaman mendalam tentang cara mengajar dan belajar statistika memungkinkan peneliti merancang studi yang lebih intuitif dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Statistika pengajaran, aplikasi praktis dan kasus nyata dari statistika terapan,” jelas Prof Georgina.

Prof Georgina menambahkan interrelasi antara statistika terapan dan pengajaran memiliki manfaat signifikan dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Interrelasi ini berkontribusi dalam menciptakan generasi baru peneliti dan praktisi yang kompeten. Melalui kurikulum yang terintegritas dengan baik, mahasiswa dapat memahami pentingnya statistika dalam memecahkan masalah nyata dan menerapkan teknik statistika dalam berbagai situasi.

Prof Muhammad Zubair

Dalam kesempatan tersebut, Prof Zubair memberikan gambaran penelitian yang dilakukan berkaitan dengan “Metode Elemen Hingga sebagai Salah Satu Alternatif Analisis Kekuatan Struktur Kapal”. Dirinya menjelaskan struktur kapal sangat kompleks yang terdiri dari elemen elemen yang terletak pada bagian geladak, kulit (lambung) dan alas. Semua elemen ini dapat berupa balok dan atau pelat yang dibentuk dan dihubungkan antara satu dengan lainnya.

Prof Zubair menuturkan salah satu aspek penting dalam perencanaan struktur kapal adalah kemampuan memprediksi secara akurat kekuatan yang dimiliki oleh kapal itu sendiri. Kekuatan struktur kapal merupakan parameter yang sangat penting pada perancangan struktur kapal karena berhubungan dengan beban yang bekerja dimana beban tersebut ditahan oleh komponen konstruksi yang terdapat di dalam maupun di luar kapal.

Aplikasi metode elemen hingga untuk menganalisis kekuatan struktur kapal merupakan salah satu metode numerik yang ampuh dan banyak digunakan. Khusus untuk bidang struktur kapal, Prof Zubair menambahkan meskipun model yang dianalisis sangat besar, tetapi bisa digunakan.

Selain itu, metode elemen hingga mampu membuat model, menganalisis dan sampai pada menampilkan hasil dalam bentuk 3 dimensi yang ditandai dengan indikator warna yang memudahkan user untuk menginterpretasi dari hasil yang diperoleh.

“Metode elemen hingga juga mampu menghasilkan teks dalam bentuk angka yang sangat membantu untuk membuat grafik yang berguna menerjemahkan hasil tersebut dalam bentuk kualitatif. Dengan kata lain pre, solver dan post processor merupakan satu rangkaian prosedur yang lengkap dan memudahkan user untuk menganalisis struktur,” jelas Prof Zubair.

Prof Muhammad Tamar

Prof Muhammad Tamar juga memberikan penjelasan tentang penelitian yang dilakukan berkaitan dengan “Menuju Well Being Manusia Bugis : Sebuah Refleksi Psikologi”. Dirinya menuturkan masyarakat Indonesia yang multikultural merupakan kumpulan manusia beradab sesuai dengan norma adat istiadat budaya dimana mereka tumbuh dan berkembang.

Manusia bugis, termasuk generasi millenialnya pada dasarnya diharapkan mampu mencapai “Lise Tau”, yang dapat menunjukkan keutuhan dirinya sebagai manusia. Prof Tamar menjelaskan hal ini dicapai sebagai upaya untuk mencapai well-being (kesejahteraan) dalam hidup yang merupakan muara utama kehidupan manusia di dunia.

“Well being banyak dibahas dalam literatur psikologi, khususnya psikologi positif, yaitu cabang psikologis yang mempelajari kondisi serta proses yang berkontribusi terhadap keberfungsian optimal manusia, kelompok dan institusi. Dalam istilahnya saat ini dikenal dengan flourishing. Pada dasarnya, generasi millenial bugis dapat mencapai ini ketika mereka mampu mengembangkan lise tau tersebut,” jelas Prof Tamar.

Secara umum, konsep well being sendiri telah berkembang dalam banyak konteks kehidupan yang berbeda menyiratkan bahwa well being dipandang sebagai faktor penting yang memengaruhi kehidupan. Studi tentang well being telah berkembang dan menunjukkan karakteristiknya yang multidimensi, dinamis, berorientasi individu dan dapat berbasis konteks ataupun budaya.

Prof Tamar menambahkan well being mencakup adanya emosi dan suasana hati positif (misalnya kepuasaan kebahagiaan), tidak adanya emosi negatif (misalnya depresi kecemasan), kepuasan terhadap kehidupan, pemenuhan dan fungsi positif. Dalam istilah sederhana, well being digambarkan sebagai penilaiam hidup secara positif dan merasa baik.

“Secara kontekstual, nilai nilai utama masyarakat bugis dapat mengantarkannya mencapai well being. Gagasan inilah yang dapat digaungkan pada generasi millenial bugis bahwa upaya mengejawantakan nilai utama bugis dan menjadi lise tau adalah upaya mencapai well being,” tambah Prof Tamar.

Kegiatan Rapat Paripurna Senat Akademik dalam rangka Upacara Penerimaan Jabatan tiga Guru Besar berlangsung lancar dan hikmat hingga pukul 11.30 Wita. (*/mir)

Editor : Ahmad

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content