Universitas Hasanuddin menerima bantuan pengembangan benih padi unggul dari International Cooperation and Development Fund (ICDF) Taiwan. Bantuan sebanyak US$ 239.000 ini diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan Taipei Economic and Trade Office untuk Indonesia, John C. Chen, dan Sekretaris Jenderal ICDF, Hsiang Tien Yie. Penyerahan bantuan ini berlangsung di Teaching Farm Fakultas Pertanian, Selasa (26/11).
Dalam sambutannya, Rektor Unhas Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA mengucapkan terimakasih kepada TETO dan ICDF yang senantiasa mendukung implementasi program kerjasama riset pendidikan tinggi di Unhas.
“Tujuan program ini ialah untuk memproduksi benih padi unggul yang mudah diperoleh petani dan bisa diimplementasikan di tujuh kabupaten penghasil padi terbesar di Sulawesi Selatan,” kata Prof. Dwia.
Lebih lanjut, Prof Dwia menjelaskan bahwa implementasi program ini menguntungkan banyak pihak, mulai dari produktivitas petani yang meningkat hingga angka ekspor pemerintah.
“Saya berharap kerja sama kita semakin menguat dan terus berlanjut, sebab program ini tidak hanya meningkatkan taraf hidup petani namun juga meningkatkan kualitas produksi pertanian yang unggul dan bersaing,” jelas Prof. Dwia.
Kepala Perwakila TETO, John C. Chen dalam sambutannya menyatakan bahwa penyerahan bantuan untuk Unhas ini telah memasuki tahun kedua. Total dana yang akan diberikan sebesar US$ 1.000.000 selama tiga tahun. Pemilihan Unhas sebagai penerima bantuan didasarkan pada fakta bahwa Unhas merupakan kampus unggulan di bidang pertanian. Unhas juga satu-satunya perguruan tinggi negeri di luar Pulau Jawa yang selalu masuk 10 besar di Indonesia.
“Penyerahan bantuan ini sejalan dengan prioritas utama oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi dalam negeri yang sejalan dengan peningkatan pendapatan dalam negeri. Kami ingin berbagi ilmu dengan petani-petani di Indonesia yang masih banyak menggunakan cara tradisional dalam memproduksi hasil pertanian,” kata Chen.
Sebagai penutup, John C. Chen berharap seluruh pihak yang terlibat dalam implementasi program ini mendapatkan keuntungan.
“Secara spesifik, pogram ini berfokus pada pengembangan benih dan tumbuhan serta teknologi yang mampu memproduksi benih yang bersertifikasi. Semoga teknologi yang kami miliki di Taiwan ini bisa dimaanfatkan dan memberi keuntungan kepada banyak pihak,” tutupnya.(*)
Editor : Ishaq Rahman