Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin menyelenggarakan webinar yang membahas pentingnya vaksin Covid-19 dalam tema “Vaccines and Vaccination”. Webinar berlangsung mulai pukul 10.00 Wita yang terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, pada Kamis (3/2).
Kegiatan tersebut menghadirkan Dr. apt. M Rahman Roestan, S.Si.,MBA., selaku Vice Chairman OIC VMG & As Operation Director of PT. Bio Farma. Pembicara lainnya adalah Firzan Nainu, M.Biomed.Sc.,Ph.D.,Apt., yang merupakan dosen Fakultas Farmasi Unhas.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Farmasi Unhas, Prof. apt. Subehan, S.Si., M.Pharm.Sc., Ph.D. Dalam sambutannya, Prof. Subehan menuturkan bahwa Fakultas Farmasi Unhas sangat mendukung kerja sama bersama PT. Bio Farma. Melalui kolaborasi penelitian yang akan dilakukan diharapkan nantinya banyak menghasilkan publikasi ilmiah sebagai kontribusi untuk mengembangan ilmu pengetahuan di bidang kefarmasian.
“Telah banyak hibah penelitian perguruan tinggi yang dialokasikan untuk dikombinasikan bersama dengan pihak industri yang kemudian diubah menjadi produk hirilisasi bernilai komersil. Webinar ini adalah momentum yang sangat baik untuk memgkomunikasikan proses produksi vaksin di Indonesia,” jelas Prof. Subehan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber. Dr. apt. M. Rahman Roestan, S.Si.,MBA., menyampaikan materi mengenai “Kemandirian Vaksin Nasional untuk Mewujudkan Ketahanan Kesehatan: Produksi Vaksi di PT. Bio Farma”.
Beliau menjelaskan bahwa peta industri farmasi nasional di Indonesia memiliki kekuatan pada empat pilar produk sebagai bahan baku, yaitu bio-Pharmaceutical, Vaccines, Natural Herbal, dan Chemical.
“Peran industri vaksin nasional di Indonesia sementara ini masih dipegang oleh PT. Bio Farma sebagai satu-satunya produsen vaksin manusia di Indonesia dan merupakan produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara. Kita harapkan industri farmasi yang lain akan mulai menyusul dan bergabung untuk berkolaborasi menjadi industri kemandirian,” jelas Dr. apt. M. Rahman.
Lebih lanjut, Dr.apt. M. Rahman menjelaskan bahwa dengan adanya perkembangan tersebut di bidang industri farmasi nasional Indonesia, maka akan berperan penting dalam pemenuhan vaksinasi yang juga telah dilakukan oleh negara berkembang lainnya.
Dengan demikian sangat diperlukan persiapan oleh generasi muda farmasi untuk bisa masuk ke dalam forum dan organisasi nasional seperti World Health Organization (WHO), UNICEF, dan sebagainya.
“Bio Farma hadir memenuhi kebutuhan produk bioteknologi seperti vaksin untuk kebutuhan imunisasi nasional dan global, serta pemenuhan produk lifescience untuk peningkatan kualitas kehidupan. Ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya dalam perkembangan produk farmasi kesehatan. Uji klinis adalah koridor bagi tenaga medis, sedangkan aspek uji klinik adalah di kedokteran, dan untuk jaminan mutu produk merupakan tanggung jawab farmasi,” jelas Dr. apt. M. Rahman.
Sementara itu, Firzan Nainu, M.Biomed.Sc.,Ph.D.,Apt., narasumber perwakilan Unhas menjelaskan bahwa pada level individu, imunitas berperan penting dalam menghambat replikasi virus dan kesembuhan. Sehingga vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan memori imunologis dan pada level populasi untuk mempercepat terbentuknya herd immunity.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang diikuti oleh kurang lebih 150 peserta dan berlangsung lancar dipandu oleh Andi Dian Permana, Ph.D.,Apt., sebagai moderator. (*/dhs)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR