Universitas Hasanuddin melalui Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan terlibat dalam webinar Research and Technology Expo (Ritech Expo) 2021 yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi (BRIN). Kegiatan yang mengusung tema “Kolaborasi Triplehelix dalam Pengelolaan Inovasi” berlangsung mulai pukul 16.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan tayang secara langsung dikanal youtobe Ritech Expo, Rabu (10/11).
Hadir sebagai narasumber yakni Dr. Muhammad Akbar, M.Si (Direktur Inovasi dan Kewirausahaan Unhas), Apt. Pre Agusta Siswantoro, MBA (Direktut Manufaktur PT. Kalbe Farma) dan Ir. A. Darmawan B, M.Dev, (Ptl. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sulawesi Selatan).
Pada kesempatan tersebut, Muhammad Akbar yang mewakili Unhas menjelaskan terkait “Mengelola Inovasi dengan Kolaborasi” yang secara umum menggambarkan strategi Unhas dalam pengelolaan berbagai hasil inovasi maupun aset Unhas. Beliau mengatakan, sejak Unhas mengalami transformasi dari Satuan Kerja (Satker) menjadi PTN Badan Hukum, fleksibilitas dalam pengembangan berbagai sarana prasarana dan kemitraan terbuka secara luas.
Untuk penguatan pengelolaan aset maupun inovasi, Unhas kemudian menghadirkan atau membentuk Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan yang tugas dan tanggung jawab dimiliki yakni mengelola hasil riset menjadi satu produk serta mengelola produk menjadi uang. Segala tugas pokok dan fungsi yang diberikan berada pada pengawasan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Infrastruktur, dan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan.
“Kami memiliki prinsip kerja yakni kreatif dalam perubahan, efektif dalam pengelolaan, efisien dalam pembiayaan dan optimal dalam pendapatan. Untuk memperluas kemitraan, kami banyak melakukan kolaborasi dengan banyak pihak. Kami meyakini, keberhasilan jangka panjang tidak terlepas dari proses membangun jejaring dengan berbagai pihak,” jelas Akbar.
Saat ini, Unhas telah memiliki kurang lebih 300-an produk inovasi yang mengalami kendala dalam proses hilirisasi dan pemasaran. Akbar menambahkan, umumnya produk penelitian yang dihasilkan para peneliti Unhas hanya sampai pada tahapan prototipe. Olehnya itu, membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi satu hal yang perlu dilakukan agar berbagai inovasi tersebut bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat dan sesuai kebutuhan industri.
Ritech Expo hadir dengan tujuan sebagai wadah science experience bagi para stakeholder, mendorong terjadinya transfer ilmu pengetahuan hingga parameter perkembangan produk riset dan inovasi terkini sekaligus diseminasi inovasi pada bidang iptek.
Setelah seluruh narasumber menyampaikan pandangannya baik dari aspek akademisi, industri maupun pemerintah, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Agenda berlangsung lancar dan dijadwalkan berakhir hingga pukul 18.00 Wita. (*/mir)
Editor: Ishaq Rahman, AMIPR