The Australia – Indonesia Center (AIC) which is a forum for academic cooperation between Australia and Indonesia, launched the Partnership for Australia – Indonesia Research (PAIR). This program is designed to be a forum for collaboration between Indonesian and Australian researchers in dealing various development issues.

Continuing the series of visits to Uzbekistan, the Rector of Hasanuddin University (Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA) with several faculty leaders, and the Rector of Hasanuddin University 2006-2014 (Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi, Sp.BO) held a meeting with Bukhara State University (BSU), Uzbekistan. The meeting took place Monday (11/18) morning Bukhara time. Unhas was officially welcomed by the Rector of BSU (Prof. Dr. Obidjon Khamidov), the Dean and several BSU professors and staff.

Melanjutkan rangkaian kunjungan ke Uzbekistan, Rektor Unhas (Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA) bersama beberapa pimpinan fakultas, dan Rektor Unhas 2006-2014 (Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi, Sp.BO) melaksanakan pertemuan dengan Bukhara State University (BSU), Uzbekistan. Pertemuan berlangsung Senin (18/11) pagi waktu Bukhara. Unhas diterima secara resmi oleh Rektor BSU (Prof. Dr. Obidjon Khamidov), Dekan dan beberapa Profesor serta staf BSU.

The Australia – Indonesia Center (AIC) yang merupakan wadah kerja sama akademik antara Australia dan Indonesia, meluncurkan Partnership for Australia – Indonesia Research (PAIR). Program ini dirancang untuk menjadi wadah kolaborasi antara peneliti Indonesia dan Australia dalam menjawab berbagai persoalan pembangunan.

Sebagai bagian dari persiapan riset PAIR (Partnership for Australia-Indonesia Research) yang berfokus pada isu atau masalah konektivitas, komoditas, kesehatan, kesejahteraan dan keterampilan pemuda di Sulawesi Selatan, PAIR menyelenggarakan pertemuan yang dihadiri oleh tim peneliti senior PAIR, kalangan akademisi dan peneliti. Pertemuan ini berlangsung di Ruang GB II lantai 2, Sekolah Pascasarjana Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Senin (18/11).

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin menjadi tuan rumah Workshop Pengembangan Assessment Profesi Dokter Gigi. Kegiatan ini berlangsung pada pukul 09.00 Wita di Ruang Senat FKG Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Senin (18/11).

The Australia – Indonesia Center (AIC) which is a forum for academic cooperation between Australia and Indonesia, launched the Partnership for Australia – Indonesia Research (PAIR). This program is designed to be a forum for collaboration between Indonesian and Australian researchers in dealing various development issues.

Continuing the series of visits to Uzbekistan, the Rector of Hasanuddin University (Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA) with several faculty leaders, and the Rector of Hasanuddin University 2006-2014 (Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi, Sp.BO) held a meeting with Bukhara State University (BSU), Uzbekistan. The meeting took place Monday (11/18) morning Bukhara time. Unhas was officially welcomed by the Rector of BSU (Prof. Dr. Obidjon Khamidov), the Dean and several BSU professors and staff.

Melanjutkan rangkaian kunjungan ke Uzbekistan, Rektor Unhas (Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA) bersama beberapa pimpinan fakultas, dan Rektor Unhas 2006-2014 (Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi, Sp.BO) melaksanakan pertemuan dengan Bukhara State University (BSU), Uzbekistan. Pertemuan berlangsung Senin (18/11) pagi waktu Bukhara. Unhas diterima secara resmi oleh Rektor BSU (Prof. Dr. Obidjon Khamidov), Dekan dan beberapa Profesor serta staf BSU.

The Australia – Indonesia Center (AIC) yang merupakan wadah kerja sama akademik antara Australia dan Indonesia, meluncurkan Partnership for Australia – Indonesia Research (PAIR). Program ini dirancang untuk menjadi wadah kolaborasi antara peneliti Indonesia dan Australia dalam menjawab berbagai persoalan pembangunan.