Sambil menyelam minum air. Mungkin pepatah inilah yang dianut Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP, M.AP, di sela-sela melaksanakan tugas sebagai Pangdam VII Wirabuana (2013-2015), dia manfaatkan waktunya mengikuti kuliah di Program Studi Administrasi Publik di Universitas Hasanuddin. Pria kelahiran Pati 9 April 1960 ini, merupakan senior dari Dwia Aries Tina Pulubuhu, Rektor Unhas, ketika keduanya sama-sama mengikuti pendidikan SMA di Pati. Kala itu, kenang Bachtiar suatu saat, Dwia mengikuti ayahnya yang bertugas sebagai Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Pati. Di SMA-lah keduanya berjumpa.
‘’Tetapi, saya yuniornya, beliau senior, Sejak SMA memang sudah tampak sosok yang disiplin,’’ Dwia memuji Bachtiar, saat hadir di acara pelepasan mahasiswa yang ke desa membantu para petani yang juga melibatkan TNI, dalam hal ini prajurit Kodam VII Wirabuana, tahun 2015.
Namun, kata Dwia, kalau dulu senior saya, kini Bachtiar justru menjadi ‘yunior ‘ dari Dwia. Pasalnya, ketika usai ujian promosi doktor 29 Februari 2016, Dwia-lah yang harus meneken ijazahnya.
Bachtiar yang sejak 3 November 2015 diangkat sebagai Wakil Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Wadankodiklat) TNI AD menggantikan Mayjen TNI Agung Risdhianto yang diangkat sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Dan Pusterad) tersebut, pada wisuda Program Pascasarjana Unhas 24 Februari 2016 terpilih sebagai lulusan terbaik program doktor dari 91 orang lulusan yang dilantik pada hari itu.
Dibimbing Promotor Prof.Dr.Sangkala, M.A. dengan co-Promotor Prof.Dr.Muhammad Yunus, M.A. dan Prof.Dr.Haselman, M.Si, Bachiar berhasil mempertahankan disertasi berjudul ‘’Manajemen Kolaborasi Sektor Publik (Studi Dukungan dalam Pencapaian Overstok Beras Dua Juta Ton Antarpemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan Kodam VII Wirabuana’’ dengan yudisium sangat memuaskan.
Mengantongi Indeks Prestasi Akademik (IPK) 3,98, lulusan Akademi Militer 1984 ini meraih predikat kelulusan ‘’cum laude’’ dengan masa studi 2 tahun 6 bulan.
Di bawah Bachtiar saat memimpin Kodam VII Wirabuana, kolaborasi Unhas-Kodam VII dalam pelaksanaan KKN kian diintensifkan. Mantan Gubernur Akademi Militer (2011), Staf Khusus Kasar (2012), Aster Kasad (2013), tiba di Kodam VII menggantikan Mayjen TNI Muhammad Nizam. Setelah dua tahun menjabat Pangdam VII, Bachtiar pun ditarik ke Jakarta, digantikan Mayjen TNI AZgus Surya Bakti.
Keberhasilan kolaborasi Kodam-Unhas itu juga disinggung Bachtiar ketika menyampaikan kesan dan pesannya mewakili alumni.
‘’Saya bangga menjadi bagian dari kampus dan almamater ini, karena merupakan satu-satunya perguruan tinggi terkemuka di Indonesia bagian Tengah dan Timur Indonesia dengan akreditasi A,’’ kata Bachtiar disambut tepuk tangan meriah dari para lulusan yang berjumlah 822 orang. (*).