Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Farmasi menyelenggarakan webinar bertajuk “Top Scientist Webinar Series” yang merupakan bagian dari program World Class University.
Kegiatan yang menghadirkan narasumber Prof. Dr. Arthorn Riewpaiboon, B.Pharm, M.Sc.Pharm, Ph.D., (Profesor Farmakoekonomi dari Universitas Mahidol, Thailand). Tema yang diusung adalah “Writing and Publishing Academic Articles” berlangsung mulai pukul 10.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (30/03).
Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan, Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D., Sp.MK. Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Webinar ini tidak hanya menjadi wadah pengembangan informasi. Namun, juga membangun kolaborasi antar universitas. Dengan demikian, potensi ataupun hasil riset akan bersifat meluas dengan penerapan multidisiplin.
Prof. Nasrum mengatakan pentingnya artikel ilmiah dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi. Hasil riset yang termuat dalam sebuah tulisan ilmiah akan sangat bermanfaat untuk peningkatan pembangunan dalam berbagai aspek karena mengedepankan pada hasil kajian ilmiah.
“Secara umum, Unhas terus memberikan dukungan terhadap berbagai upaya pengembangan, misalnya membangun kemitraan tidak hanya berskala nasional tapi juga internasional. Dengan webinar seperti ini, kita mengharapkan menjadi langkah awal kolaborasi lain yang bisa dikerjasamakan,” jelas Prof. Nasrum.
Setelah pembukaan secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi narasumber. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Arthorn memberikan penjelasan terkait langkah penulisan artikel ilmiah agar dapat terindeks scopus.
Prof. Arthorn mengatakan artikel ilmiah yang dihasilkan oleh kalangan akademisi merupakan kontribusi dalam memberikan manfaat akademik kepada masyarakat. Artikel yang dibuat merupakan sarana atau media terbaik menyebarkan informasi ilmiah kepada khalayak di seluruh dunia.
“Penolakan terhadap sebuah tulisan merupakan hal yang wajar. Setiap pengiriman artikel jurnal, baik diterima atau ditolak, perlu diingat bahwa kita harus tetap memberikan komentar yang berharga dari pengulas untuk peningkatan kapasitas. Jangan takut untuk mecoba, bisa saja suatu hari banyak jurnal yang akan memuat tulisan yang dibuat,” jelas Prof. Arthorn.
Setelah pemaparan materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta yang berjumlah kurang lebih 100 orang aktif memberikan tanggapan dan pertanyaan. Kegiatan yang dipandu oleh Bustanul Arifin, S.Farm., Apt., M.Sc., MPH., Ph.D (Dosen Farmasi Unhas) selaku moderator berlangsung lancar hingga pukul 12.00 Wita. (*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR