Fakultas Keperawatan (FKep) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Workshop Hilirisasi Hasil Riset dan Inovasi, serta Pengembangan Unit Usaha. Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00 Wita yang terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (23/10).
Kegiatan yang menjadi salah satu rangkaian Dies Natalis ke-4 Fakultas Keperawatan Unhas tersebut, menghadirkan Prof. Dr. RR. Tutik Sri Hariyati, S.Kp., MARS., (Guru Besar Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin) sebagai narasumber.
Mengawali kegiatan, Melda Putri, S.Ft., Physio., M.Kes selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa pelaksanaan workshop tersebut merupakan program kerja inovasi sebagai upaya mendorong hasil riset para dosen dalam melakukan tindak lanjut dengan hilirisasi.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dosen terkait jenis hilirisasi dari hasil riset dan inovasi dalam pengembangan dan menghasilkan produk usaha bidang Ilmu Keperawatan, guna memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat,” jelas Melda.
Kegiatan resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Keperawatan Unhas, Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp., M.Si. Beliau menyampaikan pelaksanaan workshop merupakan program strategis yang dibuat oleh Bidang Akademik, Penelitian dan Inovasi Fkep Unhas. Program tersebut menjadi suatu hal yang sangat krusial terutama pada bidang Ilmu Keperawatan dan Fisioterapi yang memiliki objek sasaran penelitian lebih banyak berupa jenis pelayanan atau jasa.
“Ilmu yang dipelajari adalah bagaimana bertanggung jawab pada peningkatan layanan kualitas hidup pasien. Oleh sebab itu kita berharap dari tuntutan amanah tersebut dapat dilakukan hilirisasi hasil penelitian, dengan demikian FKep akan mulai berbenah untuk menghasilkan suatu produk kesehatan yang berdampak positif bagi masyarakat,” kata Dr. Ariyanti.
Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Prof. Dr. RR. Tutik Sri Hariyati, S.Kp., MARS. Beliau menyampaikan terkait inovasi di bidang kesehatan dan esensi hilirisasi. Dijelaskan bahwa hilirisasi merupakan hal yang penting diterapkan dalam industri kesehatan. Para dosen dapat mengembangkan hasil riset berupa karya inovasi yang bisa dipasarkan secara luas karena inovasi tidak cukup pada hasil penelitian saja.
“Mulai sekarang kita bisa mulai menerapkan prinsip bahwa serang dosen adalah pihak pemasaran, maksudnya adalah bagaimana kita bisa menyebarluaskan ilmu pengetahuan dengan pengajaran hasil riset. Secara produktif menghasilkan karya inovatif dan harus kompetitif mencari solusi di tengah permasalahan masyarakat serta mampu membangun konektivitas,” jelas Prof. Tutik.
Lebih lanjut, Prof. Tutik menuturkan sebagai seorang dosen harus mampu membaca peluang dan karena kesempatan itu tersedia kapan dan dimana saja. Sehingga tujuan dalam pengembangan unit usaha dapat dicapai berdasarkan tujuan dan sasaran yang tepat.
Workshop berlangsung lancar dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Dr. Rosyidah Arafat, S.Kep.,Ns., M.Kep.,Sp.KMB (Dosen Fakultas Keperawatan Unhas) dan diikuti oleh sekitar 50 peserta workshop. (*/dhs).
Editor: Ishaq Rahman, AMIPR