Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin untuk kedua kalinya, mengundang dosen tamu yang berasal dari Harvard University untuk memberikan kuliah kepada mahasiswa. Kali ini, Dr. Stephanie Mohr hadir sebagai narasumber yang berasal dari rumpun medik dan biologi Harvard Medical School.
Kuliah tamu tersebut membahas mengenai “Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Genetic” yang disebut dengan CRISPR-Cas9 khususnya pada hewan model lalat buah (Drosophila melanogaster). Kegiatan berlangsung pada pukul 19.00 Wita (08.00 Waktu USA) terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (17/11).
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan, apt. Yulia Yusrini Djabir, MBM.Sc., M.Si., PhD., mewakili Dekan Fakultas Farmasi Unhas. Dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih kepada Dr. Mohr.
“Mewakili dekan, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami kepada Dr. Mohr, dan kami berharap para mahasiswa dapat memperhatikan dengan serius materi yang diberikan karena tidak setiap hari kita bisa mendapatkan kesempatan seperti ini,” kata apt. Yulia.
Selaku moderator, apt. Firzan Nainu, S.Si., M.Biomed.Sc., Ph.D., kemudian melanjutkan kegiatan dengan memperkenalkan Dr. Mohr, terkait riset-riset apa saja yang digelutinya. Moderator juga memperkenalkan Dr. Mohr sebagai salah satu dari beberapa peneliti yang banyak mempublikasikan mengenai profil genetika dari hewan model lalat buah.
Dalam pemaparan materinya, Dr. Stephanie Mohr, memberikan pengantar genetika dan beberapa penjelasan mengenai hewan Drosophila melanogaster. Ia juga menjelaskan mengapa hewan lalat buah sangat cocok dijadikan sebagai hewan uji dan memiliki profil genetika yang menyerupai manusia.
Lebih lanjut, Dr. Stephanie Mohr, menjelaskan mengenai teknik rekombinasi DNA dengan menggunakan CRISPR-Cas9 sebagai suatu protein yang dapat digunakan untuk menyisipkan double stranded DNA dari satu kromosom ke kromosom yang lain. Dengan demikian, suatu sifat genetik dapat diturunkan pada organisme lalat buah dengan sangat mudah.
Dr. Mohr juga mengulas mengenai bagaimana CRISPR-Cas9 dan Drosophila melanogaster yang dapat dimanfaatkan untuk mempelajari DNA yang bertanggungjawab pada suatu penyakit pada manusia.
Dengan mengetahui DNA tersebut, harapannya adalah dapat diketahui secara lebih detail lagi apa faktor utama yang mempengaruhi perkembangan suatu penyakit. Sehingga, kedepannya faktor ini dapat diubah atau dihentikan agar penyakit yang terkait dengan DNA tersebut dapat diatasi.
Setelah pemaparan pemateri, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang diikuti oleh sekitar 430 orang peserta yang berasal dari program studi S1, S2, S3 serta dosen Fakultas Farmasi Unhas. (*/rhn-ff/dhs).
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR