Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Webinar Top Scientist Seri 12”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.30 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (13/11).
Hadir sebagai narasumber, yakni:
1. Prof. Taifo Mahmud, Ph.D., (Departemen of Pharmaceutical Sciences Oregon State University, USA).
2. Sri Fatmawati, Ph.D., (Chairwomen of OWSD, Organization for Woman in Science for the Developing Wolrd, Indonesia & Charwoman of Indonesia Academy of Young Scientists, ALMI).
Mengawali kegiatan, Prof. Taifo Mahmud, Ph.D., memaparkan materi yang membahas peran Blue Biotechnology dalam penemuan obat dan konservasi laut. Beliau memperkenalkan Oregon State University sebagai salah satu kampus riset publik internasional terbaik di dunia yang memiliki kurang lebih 200 program gelar akademik yang ditawarkan dan menghubungkan penelitian yang dikembangkan menjadi produk inovasi.
Lebih lanjut, Prof. Taifo Mahmud menjelaskan pemanfaatan pendayagunaan sumber daya laut dengan pendekatan bioteknologi. Secara umum pengembangan bioteknologi merupakan suatu pemanfaatan teknologi yang diterapkan dalam menghasilkan suatu produk bermutu dalam bidang keilmuan farmasi.
“Pemanfaatan sumber daya laut dikembangkan sebagai penggunaan bahan baku industri bioteknologi perairan, seperti pada senyawa bioaktif rumput laut yang diformulasikan sebagai krim tabir surya. Dalam penggunaannya, krim tabir surya memiliki bahan aktif dalam memberikan perlindungan kulit dari paparan radiasi sinar UV,” jelas Prof. Taifo.
Prof. Taifo Mahmud, Ph.D., kemudian memberikan penjelasan terkait efektivitas kandungan atau uji senyawa aktif pada rumput laut yang diformulasikan sebagai sediaan kosmetik pada permukaan kulit.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Sri Fatmawati, Ph.D., yang membahas mengenai potensi tanaman tradisional Indonesia. Beliau menjelaskan bagaimana kebermanfaatan keanekaragaman hayati atau tanaman herbal yang berkhasiat digunakan sebagai obat tradisional.
Pengembangan bahan baku obat modern dilakukan melalui eksplorasi sumber daya alam atau berasal dari bahan aktif tanaman obat tradisional untuk mendapatkan bahan baku obat yang berstandar atau zat kimia baru sebagai suatu senyawa baru.
Setelah pemaparan materi, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang diikuti oleh kurang lebih 100 peserta webinar yang dipandu oleh Andi Dian Permana, Ph.D.,Apt., sebagai moderator berlangsung lancer hingga pukul 11.30 Wita. (*/dhs).
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR