Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Strategi Penulisan Reviu Bereputasi Internasional”. Kegiatan ini menghadirkan Ahmad Fudholi, Ph.D., (Dosen Peneliti, University of Kebangsaan Malaysia), berlangsung pukul 10.00 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Senin (13/9).
Dalam kesempatan tersebut, Fudholi menjelaskan tentang bidang kepenulisan utamanya bagaimana suatu hasil penelitian dapat terpublikasikan pada jurnal bereputasi internasional. Dirinya juga menjelaskan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan ketika ingin menghasilkan artikel reviu yang berkualitas serta beberapa tips meningkatkan minat menulis bagi peserta.
Pada salah satu materinya, Fudholi mengatakan Scopus adalah salah satu pengindeks jurnal international yang menyediakan penilaian untuk suatu jurnal. Scopus membuat klasterisasi kualitas jurnal dengan istilah Quartile. Terdapat empat kategori, yaitu Q1 hinnga Q4. Klasterisasi tersebut diurutkan dari yang tertinggi ke terendah. Artinya, Q1 merupakan tingkatan jurnal yang paling tinggi, dan Q4 adalah yang terendah.
Dalam menghasilkan suatu tulisan, artikel reviu memiliki peran penting karena masyarakat cenderung banyak membaca dan mengutip pada bagian ini. Selain itu, juga membangun reputasi penulis sebagai ahli pada bidang yang diulas dalam penelitian yang dihasilkan.
Dalam penelitian akan ditemukan artikel dan reviu literatur. Kedua unsur ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Fudholi menjelaskan artikel reviu merupakan sebuah teks ilmiah yang mengandalkan reviu literatur atau data yang diterbitkan sebelumnya, dimana data baru dari eksperimen penulis tidak disajikan.
Sementara itu, literatur reviu adalah sebuah metode yang sistematis, kritis dan konstruktif untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan sintesis terhadap hasil riset dan hasil pemikiran yang telah diterbitkan di jurnal, konferensi, buku dan sumber lainnya melalui ringkasan, klasifikasi, analisis, dan perbandingan.
“Suatu tulisan yang berhasil masuk kualifikasi Q1 terutama di Elsevier memberikan banyak pengaruh besar bagi penulis ataupun institusi. Salah satunya membantu dalam proses afiliasi dan pemeringkatan kampus. Elsevier merupakan penerbit jurnal terkenal di dunia. Proses reviunya juga terbilang relatif lebih cepat dan banyak dibaca,” jelas Fudholi.
Kegiatan yang dipandu oleh Yusnita Rifai, Ph.D., apt (Dosen Farmasi Unhas) selaku moderator diikuti kurang lebih 300 peserta berlangsung lancar dan berakhir pukul 12.30 Wita. (*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR