Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FKep Unhas Gelar Kuliah Tamu Penerapan eHealth bersama Narasumber dari Belanda

Fakultas Keperawatan (FKep) Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan kuliah tamu dengan tema “eHealth & The Aplication of eHealth: Lesson Learned from the Netherlands”. Hadir sebagai narasumber yakni Hyllan Weijer, M.Ed., RN dan Judith R. Pellicaan, M.Sc., BsN, dosen senior dari Hanze University of Applied Sciences Groningen, Belanda.

Kegiatan berlangsung pukul 09.30 Wita secara luring terbatas di Aula Prof. Fachruddin, Sekolah Pascasarjana, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Selasa (14/06).

Mengawali kegiatan, Wakil Dekan Bidang Akademik FKep Unhas, Syahrul Said, S.Kep., Ns., M.Kes., menjelaskan bahwa FKep Unhas dan Hanze telah lama menjalin kemitraan, salah satunya melalui program Inbound mahasiswa. Meskipun pandemi Covid-19, kemitraan dan komunikasi kedua institusi tetap terjalin baik.

“Terkait tema pembahasan hari ini sangat menarik. Seiring perkembangan teknologi, upaya penyesuaian juga dilakukan dalam dunia medis. Olehnya itu, saya berharap para peserta bisa mengikuti materi dengan baik dan memperoleh informasi serta ilmu dari dua narasumber,” jelas Ns. Syahrul.

Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi. Hyllan Weijer mengawali kuliahnya dengan memperkenalkan Hanze University kepada para peserta. Hanze University memiliki 220 dosen, 99 mahasiswa Ph.D dengan jumlah alumni 4.136 orang. Fokus utama kajian kampus ini dalam bidang energi, kewirausahaan dan kesehatan.

Hyllan Weijer menjelaskan eHealth merupakan ilmu pengetahuan baru yang memiliki inovasi dalam pertukaran informasi medis, kesehatan masyarakat dan hal-hal yang berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi.

“Penerapan eHealth akan mengurangi kesalahan medis dengan menggunakan resep komputerisasi, meningkatkan keselamatan pasien, memelihara rekam medis yang detail dan terbaca, dapat diakses dan tersedia untuk semua penyedia layanan kesehatan, hingga memungkinkan pasien mengakses informasi medis mereka sendiri,” jelas Hyllan.

Lebih lanjut, Hyllan Weijer menambahkan dalam penerapan eHealth ada beberapa tantangan yang dihadapi misalnya saja berkaitan dengan sumber daya manusia yang tentunya memerlukan pelatihan, biaya sistem yang tinggi, informasi sulit untuk ditransfer antar rumah sakit, termasuk hacker.

“Banyak respon positif yang diberikan pasien dengan penerapan eHealth di Belanda, mereka mengatakan ini membantu perawatan kesehatan dan sistem dukungan sosial, mereka juga merasa terlibat secara aktif dalam masalah kesehatan. Merekapun mampu membaca langsung informasi kesehatan di rumah masing-masing,” tambah Hyllan.

Setelah pemaparan materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dari para peserta. Kegiatan yang menghadirkan kurang lebih 100 orang berlangsung lancar hingga pukul 12.00 Wita. (*/mir)

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia English

Skip to content