Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Jaringan Alumni Belanda di Unhas Gelar Sosialisasi Informasi Beasiswa

Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Kedokteran Gigi bekerja sama dengan Nuffic Neso, Stuned dan HANCE (Holland Alumnus Network Celebes) menghadirkan bincang bincang hangat seputar informasi beasiswa Belanda. Kegiatan yang bertajuk "Holland Scholarship Info Session Makassar" berlangsung di Ruang Molar, Lt. 1 Fakultas Kedokteran Gigi, Kampus Tamalanrea, Makassar,  Senin(02/12).
 
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Dekan FKG Unhas, drg. M. Ruslin, M. Kes., Ph.D., Sp. BM (K).  Dokter spesialis rekonstruksi yang merupakan alumni Belanda ini berharap kegiatan ini bisa memberi inspirasi dan motivasi.  Terutama bagi generasi millenial Indonesia, khususnya Indonesia bagian Timur, untuk berani mencoba atmosfer pendidikan di luar negeri. 
 
Menurut Ruslin, generasi millenial harus banyak belajar dan menimba ilmu untuk perubahan diri dan lingkungannya. Dengan belajar diluar negeri, setidaknya ada pengalaman baru yang didapatkan. 
 
"Saya izinkan kalian sekolah keluar negeri. Tapi kembali, jangan menetap disana. Bawa pulang ilmu yang kalian dapat untuk dimanfaatkan oleh lingkungan dan negara. Setidaknya kalian bisa membawa perubahan melalui pendidikan," kata Ruslin. 
 
 
Pada kesempatan tersebut, panitia penyelenggara menghadirkan dua narasumber, yakni Indi Hardono (Koordinator Nuffic Neso) dan dr. Diandra Sabrina Natsir Kalla (Kandidat doktor dari VU Amsterdam).  
 
Sharing Session dimulai dengan penjelasan mengenai Nuffic Neso dan Holland Scholarship secara umum yang disampaikan oleh Indi Hardono. Beliau menjelaskan kiat dan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk berpeluang mendapatkan beasiswa. Menurutnya, motivation statement menjadi salah satu kunci keberhasilan memperoleh beasiswa. Bagian ini menjadi gambaran kesungguhan kandidat. 
 
"Kami tahu itu siapa yang benar-benar membuatnya dengan sungguh sungguh atau hanya sekedar copy paste. Motivation Statement yang bagus pasti dikerjakan dengan baik, melalui riset dan searching berbagai sumber terkait beasiswa yang diinginkan. Itu yang kami cari, artinya dia memang memiliki niat besar untuk itu," jelas Indi. 
 
Diandra Sabrina selanjutnya menceritakan pengalaman dan kesan yang didapatkan selama bersekolah di negeri Kincir Angin, Belanda. Menurut beliau, ada tiga hal yang perlu diperhatikan ketika menempuh pendidikan diluar Negeri, khususnya Belanda. 
 
"Kontrol ekspektasi, artinya kalian harus siap dengan segala kemungkinan yang akan dilalui. Kalian juga harus berani berbicara, mengeluarkan ide atau gagasan. Jangan takut, karena atmosfer pendidikan disana sangat berbeda dengan kita. Mereka tidak melihat status apakah kita mahasiswa atau mereka seorang profesor. Selama ide atau gagasan kalian bagus, pasti mereka akan mendengarkan. Selain itu,  keterbukaan berteman dari negara lain menjadi hal yang tidak bisa dilupakan," jelas Diandra. 
 
Para peserta yang hadir sangat antusias, banyak dari mereka yang memberikan pertanyaan kepada dua narasumber yang hadir. Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 100 peserta berlangsung hingga pukul 12.30 WITA.(*)
 
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content