Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Ketua MPR RI Hadiri Seminar Kebangsaan Pelajar Islam Indonesia di Unhas

Universitas Hasanuddin menjadi tuan rumah dalam kegiatan bertajuk “Seminar Kebangsaan dan Temu Tokoh” yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) se‐Indonesia Timur. Kegiatan berlangsung di Ballroom Unhas Hotel and Convention, Kampus Unhas Tamalanrea, Sabtu (25/10).

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Rektor Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., bersama jajaran pimpinan Unhas lainnya, Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani, Ketua Umum Pengurus Wilayah KB PII Sulsel Dr. Sjaiful Kasim, S.E., M.M., Akt., CA., beserta para peserta yang berasal dari daerah di kawasan Indonesia Timur.

Rektor Unhas Prof JJ menyampaikan, Unhas bukan milik kelompok tertentu atau bersifat eksklusif, melainkan menjadi milik semua. Hal ini mencerminkan komitmen untuk terus membuka diri, berkolaborasi, dan berkontribusi bagi kemajuan bersama.

“Kami memiliki tagline Unhasku bersatu Unhasku kuat, yang memiliki makna dalam. Menunjukkan bahwa Unhas adalah milik bersama, yang tentu nilai kebersamaan ini harus terus kita jaga,” jelas Prof JJ.

Lebih lanjut, Prof JJ menyampaikan, Unhas hadir tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga penyeimbang dan penghubung antara kawasan timur dan barat Indonesia. Melalui berbagai program dan kerja sama strategis, Unhas berupaya memperkuat kemitraan lintas sektor yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Muzani hadir sebagai narasumber utama. Dirinya menjelaskan sejarah panjang Indonesia yang tidak dapat dilepaskan dari peran berbagai elemen bangsa, termasuk kontribusi Pelajar Islam Indonesia (PII). Sejak awal, PII telah menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan memperkuat persatuan bangsa.

“Ketika terjadi upaya menggantikan Pancasila oleh PKI, PII tampil sebagai pembela dan penjaga nilai-nilai kebangsaan. Pelajar dan alumni organisasi seperti PII memiliki peran penting dalam penerapan nilai kebangsaan,” jelas Ahmad Muzani.

Ia menggarisbawahi pentingnya pemahaman empat pilar kebangsaan dan partisipasi aktif generasi muda dalam demokrasi dan pembangunan bangsa. Tidak hanya itu, dirinya juga memberikan apresiasi atas kontribusi dan berbagai capaian strategis Unhas, yang tentu akan berdampak pada lahirnya generasi bangsa yang akan berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.

Lebih lanjut, Ahmad Muzani menyatakan bahwa kegiatan seperti ini justru semakin relevan dalam era digital dan globalisasi, di mana tantangan terhadap nilai kebangsaan, identitas dan toleransi semakin besar. Oleh karena itu, menurutnya, seminar kebangsaan ini harus menghasilkan langkah konkret yang mampu diterapkan.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar, ditutup dengan sesi dialog. Selain Seminar Kebangsaan dan Temu Tokoh, sebelumnya telah dilakukan dialog amal usaha sebagai bentuk upaya penguatan pilar kemandirian dan keberlanjutan organisasi dan dialog perumusan bussines plan oleh para peserta. (*/mir)

Editor : Ishaq Rahman

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia