Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) melaksanakan visitasi dalam rangka akreditasi Program Studi Spesialis Ilmu Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin. Acara pembukaan visitasi berlangsung pukul 09.30 Wita di Lantai 2 Ruang Senat FK Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Senin (13/12).
Turut hadir Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas (Prof. Dr. Ir. Muh. Restu, MP), Dekan Fakultas Kedokteran Unhas (Prof. dr. Budu, Ph.D, Sp.M (K), M.MedEd) beserta jajarannya, Ketua Program Studi Spesialis Ilmu Bedah Saraf serta Direktur RSPTN Unhas dan Direktur Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.
Pada kesempatan tersebut, tim Assesor LAM-PTKes yang akan melakukan visitasi akreditasi selama dua hari yakni Dr. dr. Setyo Widi Nugroho, Sp.BS (K) dan Prof. Dr. dr. Sri Mallawan, Sp.BS (K)., FICS.
Mewakili kegiatan, Dekan FK Unhas, Prof.dr. Budu, Ph.D, Sp.M (K), M.MedEd., menyampaikan terima kasih atas kehadiran para assesor. Ilmu Bedah Saraf telah menerima mahasiswa sejak 2018 lalu dengan jumlah terbatas. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin para lulusan berkualitas. Mengingat, prodi tersebut mengedepankan pada aspek kekuatan jaminan mutu.
“Setiap tahun, pendaftar prodi ini terus meningkat. Akan tetapi kami tetap mengedepankan kualitas bukan kuantitas. Insya allah, setelah akreditasi selesai, saya yakin akan semakin banyak yang ingin bergabung. Semoga FK Unhas bisa terus memberikan yang terbaik dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat,” jelas Prof. Budu.
Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Muh. Restu, MP. Dalam sambutannya, Prof. Restu menyampaikan Unhas selalu mengedepankan penjaminan mutu. Akreditasi merupakan bentuk penjaminan mutu eksternal, sebagai program strategis untuk peningkatan mutu berkelanjutan.
“Secara internal, kita mempunyai lembaga penjaminan mutu. Kualitas Unhas akan lebih lengkap jika mendapatkan masukan eksternal. Tahun ini, lebih dari 50 prodi melakukan akreditasi baik nasional maupun internasional, sebagai bentuk komitmen Unhas untuk terus memaksimalkan proses pembelajaran yang berstandar,” jelas Prof. Restu.
Visitasi akreditasi memiliki makna penting, dimana dengan tahapan ini Unhas mengetahui area mana saja yang perlu menjadi perhatian untuk pengembangan kualitas akademik. Budaya akademik merupakan proses berkelanjutan, dan visitasi akreditasi merupakan langkah untuk memotretnya.
Mewakili assesor, Dr. dr. Setyo Widi Nugroho, Sp.BS (K)., menyampaikan assesmen bertujuan mengetahui bagaimana proses dan kesiapan prodi guna memastikan seluruh rangkaian pembelajaran berlangsung sesuai standar. Proses visitasi akan dinilai secara objektif berdasarkan dokumen yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Setelah rangkaian pembukaan selesai, kemudian dilanjutkan dengan proses visitasi oleh para assesor. Dijadwalkan, kegiatan assesment akan berlangsung hingga esok siang, Selasa (14/12). (*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR