Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

RUU Komoditas Strategis dan Upaya Keluar dari Jebakan Pendapatan Menengah

Universitas Hasanuddin menerima kunjungan kerja Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dalam rangka penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Komoditas Strategis. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat A, Lantai 4 Rektorat Unhas, Tamalanrea, Makassar, pada Jumat (7/11).

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, S.T., M.Phil., selaku Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis (WR IV), memimpin jalannya pertemuan mewakili Rektor Unhas. Ia didampingi oleh Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K) selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WR I).

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh para dekan dari delapan fakultas yang relevan dengan topik pembahasan, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas Peternakan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Fakultas Teknologi Pertanian, serta Fakultas Vokasi.

Prof. Adi Maulana menyampaikan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memberikan masukan berbasis keilmuan terhadap proses penyusunan kebijakan nasional, termasuk dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Komoditas Strategis.

“Menuju Indonesia Emas 2045, kita memiliki banyak tugas bersama. DPR menggandeng universitas agar kebijakan yang dihasilkan tidak hanya berbasis dokumen, tetapi juga lahir dari masukan para pemangku kepentingan, terutama kalangan akademisi,” ujar Prof. Adi.

Ia menekankan bahwa kunci keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia terletak pada sinergi antara inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, kebijakan publik yang berpihak pada masyarakat, serta kontribusi pelaku ekonomi.

“Kami meyakini bahwa strategi tepat untuk keluar dari middle income trap adalah dengan memperkuat kolaborasi antara inovasi, kebijakan publik, dan pelaku ekonomi. Jika tiga unsur ini bersatu, maka hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi nasional dapat tercapai lebih cepat, bahkan hingga 8 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof. Adi menambahkan bahwa Unhas secara konsisten mengembangkan berbagai bidang riset dan inovasi yang berorientasi pada hilirisasi hasil penelitian agar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Pertemuan hari ini menjadi langkah penting untuk memperkuat sinergi antara dunia akademik, pemerintah, dan legislatif. Kami berharap hasil diskusi ini dapat berkontribusi terhadap penyusunan RUU Komoditas Strategis yang berpihak pada kepentingan rakyat,” tutupnya.

Perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. dr. H. M. Ishaq Iskandar, M.Kes., MM., MH., selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Sulsel, menyampaikan bahwa Sulawesi Selatan memiliki potensi besar dalam pengembangan komoditas strategis nasional, khususnya di sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kakao, kopi, serta hasil laut lainnya yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah dan nasional.

“Sulawesi Selatan memiliki peran penting dalam menopang ketahanan pangan dan komoditas strategis nasional. Karena itu, pembahasan RUU ini sangat relevan dan kami menyambutnya dengan antusias. Kami percaya, regulasi yang disusun bersama para akademisi dan pelaku usaha akan semakin memperkuat posisi petani dan nelayan kita,” ujar Dr. Ishaq.

Ia menambahkan, sinergi antara pemerintah daerah, DPR, perguruan tinggi, dan pelaku usaha akan menghasilkan rumusan kebijakan yang komprehensif dan implementatif, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Sementara itu, Dr. Daniel Johan, S.E., M.M. selaku Ketua Tim Kunjungan Kerja Baleg DPR RI, mengapresiasi kesediaan Unhas dalam memberikan pandangan dan masukan terhadap penyusunan RUU Komoditas Strategis.

“Kami berharap RUU ini mampu menjawab tantangan nasional dalam mengelola dan memperkuat komoditas strategis yang menjadi kekuatan ekonomi bangsa. Melalui kolaborasi dengan akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat, kami optimistis dapat menghasilkan rumusan kebijakan yang komprehensif dan implementatif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi antara tim Baleg DPR RI dan pimpinan fakultas, di mana masing-masing bidang keilmuan memaparkan capaian riset serta program unggulan yang relevan dengan penguatan komoditas strategis nasional. (*/dhs)

Editor: Ishaq Rahman

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia