Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Unhas bersama BCA hadirkan Kuliah Umum Tentang Upaya Resiliensi di Era Penuh Ketidakpastian

Universitas Hasanuddin bersama Bank Central Asia (BCA) menyelenggarakan kuliah umum bertema “Resilience in the Era of Uncertainty“ dengan menghadirkan narasumber Antonius Widodo Mulyono selaku Direktur BCA. Kegiatan yang menjadi rangkaian akhir dari kegiatan bertajuk “BCA Berbagi Ilmu” tersebut berlangsung mulai pukul 09.00 Wita di Aula Prof. Amiruddin, Fakultas Kedokteran Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Rabu (24/05).

Mengawali kegiatan, Widy Tarmizi selaku Kepala Kantor Wilayah IV BCA menyampaikan ungkapan terima kasih atas keterbukaan Unhas untuk memberikan kesempatan berbagi ilmu dan pengetahuan baru di Unhas. Dirinya menuturkan, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan BCA Berbagi Ilmu yang telah diselenggarakan pada empat universitas lainnya yakni Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadja Madha.

“Kegiatan ini secara umum merupakan rangkaian akhir dari BCA berbagi Ilmu yang sudah kami lakukan di empat Universitas lainnya sekaligus menjadi bagian memperingati hari pendidikan nasional. Konsep merdeka belajar yang diusung oleh Kemendikbudristek memberikan peluang kepada berbagai pihak untuk mendorong kualitas pendidikan, termasuk keterlibatan industry pada program praktisi mengajar,” jelas Widy.

Kegiatan resmi dibuka oleh Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. Dalam sambutan pembukanya, beliau menyampaikan ucapan selamat datang kepada BCA. Dirinya mengatakan, Unhas merupakan perguruan tinggi dengan berbagai capaian yang selalu terus ditingkatkan dalam berbagai aspek.

Lebih lanjut, Prof. JJ menambahkan secara berkelanjutan Unhas terus mendorong pelaksanaan MBKM sejalan dengan amanah yang diberikan oleh kementerian. Berbagai upaya strategis diperkuat oleh Unhas termasuk melibatkan mitra dalam program praktisi mengajar untuk meningkatkan pengetahuan dan ilmu kepada mahasiswa Unhas tentang dunia kerja sesungguhnya.

Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Antonius Widodo berkaitan dengan “Resilience in the Era of Uncertainty”. Dalam kesempatan tersebut, Antonius memberikan gambaran tentang perekonomian global di Q2 tahun 2023 yang diperkiran melambat. Potensi resesi global terjadi di tahun tersebut salah satunya terjadi karena inflasi tinggi disebabkan oleh kenaikan tingkat suku bunga hingga menekan minat investasi.

“Kita patut bersyukur karena di negara kita ini, dari kajian para ekonom 2023, Indonesia tidak masuk sebagai negara yang terpapar resesi. Secara umum, krisis perbankan akan menambah peluang terjadinya resesi. Perbedaan pendapatan bunga antara produk perbankan dan produk keuangan lain memicu migrasi nasabah, menyebabkan krisis sector perbankan AS,” jelas Antonius.

Antonius mengatakan, perbankan Indonesia tetap sehat ditengah krisis global karena sis asset dan sisi kewajiban berjalan secara seimbang. Nilai obligasi Indonesia dalam tren kenaikan, asset perbankan menguat. Tidak hanya itu, dari sisi kewajiban kepercayaan nasabah masih terjaga sehingga DPK tetap stabil. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga memberikan beberapa penjelasan tentang keterlibatan BCA dalam berbagai sector.

Setelah pemaparan materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dari para peserta. Kegiatan yang menghadirkan kurang lebih 500 orang tersebut berlangsung lancar hingga pukul 12.30 Wita. (*)

Editor: Ahmad

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content