Universitas Hasanuddin bersama Badan Keamanan Laut Indonesia menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka identifikasi dan pematangan isu sebagai bahan penyusunan rekomendasi kebijakan peningkatan peran masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan keamanan, keselamatan dan penegakan hukum wilayah perairan Indonesia. Kegiatan berlangsung mulai pukul 10.00 Wita di Ruang Rapat A, Lantai 4 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, (08/03).
Mengawali kegiatan, Kolonel Bakamla Gontri Nopel, S.PD., M.A.P., menyampaikan ungkapan terima kasih atas keterbukaan Unhas untuk berdiskusi bersama Bakamla dalam rangka mendukung penyusunan rekomendasi kebijakan peningkatan peran masyarakat dalam menciptakan keamanan perairan Indonesia. Dirinya mengatakan, pandangan akademisi sangat diperlukan, mengingat dunia kampus merupakan tempat berkumpulnya kalangan intelektual dengan bidang keilmuan berbeda.
Lebih lanjut, Gontri Nopel menuturkan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang berbatasan dengan beberapa negara, nilai geopolitik, geostrategis, dan geoekonomi di antara Samudera Hindia dan Pasifik menempatkan Indonesia pada dinamika dan kompleksitas permasalahan keamanan laut, khususnya manajemen akses dan pengelolaan fungsi laut yang membutuhkan penguasaan teknologi. Dengan berbagai permasalahn tersebut, diperlukan upaya strategis dengan melibatkan berbagai unsur yang terlibat termasuk pendidikan tinggi.
“Terima kasih kepada Unhas yang bersedia membuka ruang diskusi bersama Bakamla, isu keselamatan dan keamanan perairan Indonesia tentunya menjadi satu hal yang perlu diperhatikan. Tindakan nyata diperlukan melalui keterlibatan berbagai sector,” jelas Gontri Nopel.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyampaikan apresiasi dan rasa senang atas kepercayaan yang diberikan Bakamla kepada Unhas. Dirinya mengatakan, isu keamanan dan keselamatan wilayah perairan Indonesia perlu kolaborasi dari berbagai pihak termasuk perguruan tinggi. Beliau memberikan contoh beberapa kasus pengeboman ikan yang tentunya berdampak pada ekosistem perairan. Untuk itu, Prof. JJ mengatakan Unhas siap memberikan dukungan, saran dan masukan yang diperlukan oleh Bakamla kedepan dalam menjaga kedaulatan perairan Indonesia.
Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama para guru besar Unhas yang memiliki kesesuaian bidang kajian ilmu yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 12.30 Wita. (*/mir)
Editor : Ahmad

