Ir.Suharman Hamzah, Ph.D., yang merupakan dosen teknik sipil pada Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin menjadi dosen yang mewakili Indonesia dalam pertemuan jaringan kerja sama Asia Tenggara dan Jepang melalui program bertajuk “16th Southeast Asia Network Forum (SANF)” yang diselenggarakan oleh Kyoto University Jepang dan Japan-ASEAN Science, Technology and Innovation Paltform (JASTIP). Kegiatan berlangsung pada Senin (12/09) sampai Kamis (15/09) di Phnom Penh Hotel, Phnom Penh, Cambodia.
Suharman mengatakan Unhas sebagai salah satu institusi pendidikan terbaik di Indonesia terus mendorong kontribusinya dalam mewujudkan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Secara aktif Unhas mendorong sumber daya yang dimiliki untuk mengambil peran di dunia internasional sehingga akan mendukung target menjadi universitas yang diakui secara global.
Sebagai perwakilan Indonesia khususnya Unhas, Suharman menyampaikan berbagai masukan dalam mendorong kerja sama yang lebih erat antara Jepang dan kawasan Asia Tenggara. Menurutnya, hal ini bisa dimulai sejak mahasiswa asal Indonesia yang melanjutkan studi di Jepang pada berbagai tingkatan dengan kegiatan yang bersifat budaya maupun pendidikan. Selain itu, dengan interaksi setelah kembali di Indonesia juga akan membantu pencapaian tersebut.
“Menurut saya, melalui saluran organisasi resmi tentunya akan menjadi katalisator yang cepat dan tepat untuk mendorong kerja sama jangka panjang. Saya juga menyampaikan bagaimana melalui Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Jepang, mendirikan komunitas ilmiah SustaiN Society dan terus berlanjut di Indonesia hingga kini. Hal ini yang diinginkan dapat tercapai dengan lebih baik. Tentunya juga bagaimana Unhas menjalin kerja sama dengan Kyoto University dan banyak perguruan tinggi lain di Jepang,” jelas Suharman.
Forum ini mengundang berbagai perwakilan negara Asia Tenggara dan tentunya dari penggagas forum yakni Kyoto University Jepang. Dalam forum terhormat, Indonesia diwakili oleh Suharman Hamzah, PhD., beserta sejumlah pembicara utama lainnya yang seperti Prof. Kyoko Inagaki (Executive Vice President, Kyoto University), Tomoko Kubo (Embassy of Japan in Cambodia), Dr. Hul Seingheng (Director General Ministry of Industry, Science, Technology and Innovation, Cambodia), dan sebagainya.
Secara umum, dukungan kawasan Asia Tenggara dalam mengembangan kerja sama penelitian dan pendidikan untuk kemajuan pengetahuan dunia menjadi penting. Kyoto University sebagai pelopor kegiatan terbuka mendorong kerja sama penelitian dan meningkatkan peran alumni dalam membangun kawasan Asia Tenggara.
Koneksi antar alumni perlu untuk terus diperluas sehingga kontribusi keilmuan dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyatrakat. Dengan keterlibatan dosen Unhas yang diundang secara khusus dalam forum tersebut, menunjukkan bahwa sumber daya yang dimliki Unhas diakui secara global. Dengan demikian, diharapkan akan memberikan dampak pada peningkatan reputasi internasionalisasi Unhas. (*/mir)
Editor : Supratman
