Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Simposium Nasional dan Internasional SYMARFISH 2025 edisi ke-12 tingkat nasional dan ke-8 untuk tingkat internasional. Kegiatan yang mengusung tema “Blue Economy: Innovative Science-Driven Pathways to Achieve SDGs” tersebut berlangsung mulai Minggu (15/06), di Ballroom Unhas Hotel, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar.
Hadir sebagai narasumber utama Laksda TNI Dr. Abdul Rivai Ras (Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Laut). Adapun narasumber lainnya yakni Prof. Reiji Matsuda (Kyoto University), Dr. Khor Waiho (University Malaysia Terengganu), Prof. Zou Leilei (Shanghai Ocean University), dan Dr.rer.nat Elmi Nurhidayah (Universitas Hasanuddin).
Ketua panitia SYMARFISH, Dr. Jamaluddin Fitrah Alam, Ph.D., menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang akademik, namun menjadi forum hidup yang mendorong kolaborasi lintas sektor.
“Kami ingin menciptakan ruang yang tidak hanya memperkaya wawasan ilmiah, tetapi juga berdampak langsung pada arah kebijakan dan pengembangan riset. Ini menjadi forum untuk berbagi pengetahuan, hasil riset, serta solusi konkret dalam mewujudkan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan,” jelas Jamaluddin Fitrah.
Beragam topik dibahas mencerminkan kompleksitas tantangan sektor maritim saat ini, mulai dari keanekaragaman hayati perairan, konservasi, oseanografi dan perubahan iklim, bioteknologi kelautan, akuakultur, ekowisata bahari, hingga isu sosial-ekonomi, kebijakan, tata kelola, teknologi, polusi perairan, dan ekotoksikologi.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. Dalam sambutannya, Prof. JJ menegaskan bahwa sinergi ilmu pengetahuan lintas disiplin merupakan kunci utama dalam mengakselerasi tercapainya ekonomi biru. Tantangan sektor kelautan dan perikanan saat ini tidak dapat diselesaikan secara parsial, melainkan membutuhkan pendekatan kolaboratif berbasis sains yang mampu menghasilkan kebijakan dan inovasi yang berdampak luas.
Prof. JJ juga mengapresiasi FIKP Unhas atas konsistensinya menyelenggarakan forum ilmiah bertaraf internasional yang mendorong pertukaran gagasan dan hasil riset. Kegiatan ini merupakan kontribusi nyata akademisi dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.
“Dengan semangat kolaborasi dan integrasi ilmu pengetahuan, forum seperti ini menjadi langkah konkret dalam mendukung visi Indonesia menuju ekonomi biru yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Prof. JJ. (*/fikp/mir)
Editor : Ishaq Rahman
