Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk “The 7th International Conference on Accounting, Management, and Economics (ICAME) 2022”. Konferensi ke-7 ICAME kali ini mengusung tema “Innovation Towards Sustainable Business” berlangsung mulai pukul 09.00 Wita di Hotel Arya Duta Makassar, dan terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Kamis (06/10).
Yanuar Nugroho, Ph.D (Yusof Ishak Institute, Singapura), Prof. Dr. Noor Raihan Ab Hamid (Asia E University, Malaysia), Prof. Dr. Johnny Jermias (Simon Fraser University, Kanada), dan Prof. Arief Anshory Yusuf, Ph.D (Universitas Padjajaran, Indonesia).
Mengawali kegiatan, Dekan FEB Unhas, Prof. Dr. Abdul Rahman Kadir, M.Si, CIPM., menyampaikan ungkapan terima kasih kepada para narasumber atas kesediaan berbagi informasi dan pengalaman di Unhas. Prof. Rahman berharap konferensi tersebut dapat menjadi ruang diskusi dan informasi dari berbagai penelitian terhadap wacana kebijakan ekonomi baru di era pasca pandemi.
“Kegiatan ini juga menjadi agenda penting dalam penerbitan karya ilmiah oleh para akademisi dan menjadi kontribusi positif bagi pemetaan pembangunan Indonesia ke depan. Melalui konferensi ini, kita harapkan akan muncul ide dan gagasan yang bisa dijadikan sebagai solusi terhadap kebijakan ekonomi saat ini,” jelas Prof. Rahman.
Kegiatan resmi dibuka oleh Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi inisiatif dan komitmen FEB Unhas menyelenggarakan konferensi. Menurutnya, topik pembahasan sangat menarik untuk didiskusikan, mengingat sektor ekonomi menjadi salah satu bagian penting yang juga ikut terdampak pada masa pandemi Covid-19.
“Saya percaya, ICAME akan menjadi wadah mempertemukan para peneliti untuk saling bertukar informasi dan gagasan yang bermanfaat untuk mengetahui berbagai inovasi bisnis yang berkelanjutan,” jelas Prof. JJ.
Usai pembukaan secara resmi, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber. Materi awal disampaikan oleh Prof. Arief Anshory Yusuf berkaitan dengan “Green Economy Recovery : Rationale, Opportunities and Challenges”.
Prof. Arief menjelaskan ekonomi hijau merupakan suatu gagasan ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan. Pada masa pasca pandemi, hal ini perlu dioptimalkan mengingat sumber daya alam/komoditas yang dominan dalam ekspor dan pertumbuhan.
Pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi sangat dibutuhkan, mengingat sektor perekonomian di masa pandemi menjadi salah satu hal yang mengalami dampak yang signifikan. Menurut Prof. Arief, Indonesia perlu bergerak cepat untuk melakukan upaya pemulihan ekonomi.
Setelah pemaparan materi dari para narasumber, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta aktif memberikan pertanyaan dan tanggapan. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi paralel, dimana para peserta mempresentasikan makalah. Konferensi dijadwalkan berlangsung hingga esok hari, Jumat (07/10). (*/mir)
Editor : Supratman