Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Hukum menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Hubungan Jepang dan Indonesia”. Kuliah umum yang menghadirkan Miyakawa Katsutoshi (Kepala Perwakilan Konsuler Jepang di Makassar) sebagai narasumber berlangsung di Baruga Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Jumat (13/03).
Mengawali kegiatan, Dekan FH Unhas, Prof. Farida Patittingi, S.H., M.Hum, menyampaikan terima kasih atas kesediaan Miyakawa Katsutoshi untuk berbagi ilmu dan pengalaman bagi mahasiswa Hukum Unhas.
“Beliau ini baru pertama kali ke Fakultas Hukum Unhas. Kehadiran beliau sangat penting karena kedatangan kali ini untuk menyampaikan perspektif hubungan Indonesia dan Jepang sekaligus berbagi peran dan pengalaman kerja khususnya tugas dalam mendorong sektor pendidikan,” jelas Prof Patittingi.
Dalam kesempatan tersebut, Miyakawa Katsutoshi menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang paling pro-Jepang berdasarkan hasil survei yang sudah dilakukan sebelumnya.
“Indonesia merupakan mitra strategis yang secara bersama-sama mencari solusi untuk isu-isu antar negara, daerah dan masyarakat internasional,” jelas Miyakawa.
Selain membahas hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia, beliau juga menyampaikan tentang sejarah hubungan Jepang dan Indonesia yang sudah terjalin sejak lama.
“Sejarah mencatat bahwa sekitar tahun 1637, ada lima orang Jepang yang tinggal di Makassar untuk berdagang. Sehingga, memang sejarah sudah membuktikan bahwa Jepang dan Indonesia termasuk Makassar memiliki hubungan erat,” sambung Miyakawa.
Usai memaparkan materinya, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Para peserta yang hadir antusias memberikan pertanyaan kepada narasumber.
Kegiatan yang menghadirkan kurang lebih 200 peserta dari kalangan mahasiswa dan dosen FH Unhas berlangsung hingga pukul 10. 00 Wita.(*)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR
