Sebanyak 19 mahasiswa Universitas Hasanuddin program studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok Fakultas Ilmu Budaya berhasil menyelesaikan studi di Nanchang University setelah menjalani program Joint Degree dan akan melangsungkan rangkaian kegiatan wisuda pada 22 Juni.
Mahasiswa tersebut sebelumnya telah menjalani proses seleksi administrasi dan wawancara yang hingga terpilih 19 orang yang akan melanjutkan studi di negeri tirai bambu. Pengelola Kelas Internasioanl sekaligus Kepala Program studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok, Dian Sari Unga Waru, S.S.,M.TCSOL., mengatakan bahwa mahasiwa mengikuti program joint degree berupa program kerjasama yang berjalan dari tahun 2022 dan mengikutsertakan mahasiswa angkatan 2020.
“Dalam program joint degree ini, mahasiswa mengikuti perkuliahan selama 2 tahun di Unhas dan 2 tahun di Nanchang University”, ucap Dian. Dalam program ini, mahasiswa menyelesaikan sejumlah mata kuliah yang telah diatur bersama dengan Nanchang University sejak awal program. Sejumlah mata kuliah yang telah diambil di Universitas Hasanuddin tidak lagi diambil di Nanchang University, begitupun sebaliknya sehingga proses belajar mahasiswa juga lebih jelas dan terarah.
Dengan adanya program ini, menjadi ruang bagi mahasiswa dapat memperluas pengalaman belajarnya. Mahasiswa berkesempatan untuk belajar langsung mengenai budaya di Negeri Tiongkok dan penuturan bahasa Mandarin di negeri asalnya secara langsung. Vanesha, selaku mahasiswa yang mengikuti program joint degree ini juga menuturkan bahwa dari program ini ia dapat memperluas relasi di kancah internasioanl
“Di sini (Nanchang University) kami berkesempatan turut serta dalam International Culture Festival, jadi kami juga turut memperkenalkan budaya Indonesia di acara tersebut sekaligus mengeksplorasi budaya negara lain”, ucap Vanesha. Ia juga menambahkan bahwa ia berkesempatan untuk menyelesaikan riset tugas akhir di Nanchang University.
Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dengan perbaruan MoU dan membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa. Program studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok juga bekerja sama dengan Pusat Bahasa Mandarin dalam rangka memperluas kesempatan kerja bagi mereka yang mengikuti program ini. Sehingga, diharapkan program joint degree ini dapat terus berlanjut dan bisa diikuti lebih banyak mahasiswa.
Editor : Fajar
