Berita Terbaru

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Sekolah Pascasarjana Unhas Gelar Konferensi Internasional GIESED 2021 Bahas Ketahanan Inovasi Iptek

Universitas Hasanuddin melalui Sekolah Pascasarjana (SPS) Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk “The 4th International Conference on Global Issue for Infrastructure, Environment, and Socio-Economic Development”.

Konferensi tahun ini mengambil tema “Fostering Growth and Resilience in Science and Technology Innovation to Address Covid-19 Pandemic and Climate Change Crisis”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting,Rabu (10/11).

Hadir sebagai narasumber yakni Dr. Peter Davey (Griffith University, Australia), Tim Hatch, MPA (Alabama Disaster Agency, USA), Henri Bastaman, Ph.D (Ministry of Environment and Forestry), Prof. Matsue Naoto (Ehime University, Japan), Dr. Michelle Peach (University of Rhode Island), Thijs Saberolle (Nexif Energy, Singapore Role of Renewable Energy), Prof. Dadang A. Suriamiharja (Hasanuddin University, Indonesia) dan Dr. M. V. Reddy (Noveau Monde Graphite, Canada).

Mengawali kegiatan, Prof. Dr. Eng. Ir. Adi Maulana, ST., M.Phil., mewakili panitia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan. Narasumber yang hadir dari berbagai negara, saling bertemu dan memberikan penjelasan tentang keilmuan masing-masing, kemudian menyajikan atau memberikan rekomendasi saran yang bisa dimanfaatkan untuk menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, menyampaikan apresiasi kepada panitia penyelenggara. Dirinya menyadari besarnya tantangan yang dihadapi untuk menggelar kegiatan ini. Berkat kerja sama dan komitmen seluruh unsur sehingga konferensi ini tetap terlaksana dengan baik.

Lebih lanjut, Prof Jamal menjelaskan konferensi ini menghadirkan kolaborasi interdisipliner dalam berbagai bidang ilmu, membahas tema global, namun dari berbagai perspektif. Tahun ini GIESED diproyeksikan dengan tujuan berbagi pengetahuan maupun pengalaman untuk mengkaji bersama tingkat strategis dan operasional masalah global.

“Diharapkan, konferensi ini dapat menjadi wadah pengembangan ilmu pengetahuan dan berbagi informasi para peserta. Tema yang dikaji sangat menarik, bagaimana kemudian permasalahan teknologi digital mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat utamanya terkait dengan infrastruktur, lingkungan maupun pembangunan sosial ekonomi,” jelas Prof. Jamal.

Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Unhas Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D. Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan konferensi yang tentunya akan menambah pengetahuan, ajang berbagi pengalaman dan gagasan terkait isu-isu global dalam kehidupan masyarakat.

Pandemi Covid-19 bukan hanya menjadi tanggung jawab salah satu pihak. Diperlukan kolaborasi berbagai disiplin ilmu untuk bersama-sama mencegah dampak meluas. Kehadiran para narasumber akan menjadi salah satu upaya menampung ide dan gagasan para akademisi untuk bersama-sama menghadirkan upaya pemecahan Covid-19.

“Keterlibatan semua disiplin ilmu sangat diperlukan. Topik yang dibahas sangat relevan dengan kondisi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Sehingga, forum ini kita harapkan bisa memberikan sumbangsih ide maupun gagasan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Prof. Nasrum.

Setelah pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi para narasumber. Dr. M. V. Reddy sebagai salah satu narasumber menyampaikan pandangannya tentang “Advances on Green Materials for Renewable Technologies”. Dalam kesempatan tersebut, Reddy mengatakan untuk mengatasi masalah lingkungan saat ini, dibutuhkan teknologi energi bersih terbarukan yang bersumber dari surya, hidro, baterai, bioenergi, pemisahan air fotokatalitik, angin, mekanik, nuklir dan panas bumi lainnya.

“Upaya sedang dilakukan pada bahan berukuran nano/submikron untuk meningkatkan kinerja penyimpanan energi melalui penelitian ekstensif pada sintesis, karakterisasi dan optimalisasi bahan elektroda baru. Dimana, cakupan yang bagus untuk sintesis skala besar berupa pembuangan cairan nol, sintesis lebih hijau adalah elektroda dan elektrolit untuk pemulihan baterai dan material. Paling utama dalam menghadirkan teknologi energi terbarukan ramah lingkungan dengan kolaborasi aktif berbagai ilmuwan,” jelas Reddy.

Narasumber lainnya, Thijs Saberolle, juga menyampaikan pandangan terkait “Role of Renewable Energy in Changing World”. Beliau menjelaskan, Nexif Energy merupakan Independent Power Producer (IPP) yang mengembangkan, membiayai, membangun, mengakuisisi, dan mengelola pembangkit listrik konvensional dan terbarukan yang didirikan pada tahun 2011 lalu.

Dalam kehidupan masyarakat, energi terbarukan memiliki peran atau posisi penting, seperti dimanfaatkan untuk melengkapi energi dari bahan bakar fosil, mengurangi biaya energi yang digunakan sehari-hari, menghindari asap yang mengancam kesehatan dari pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil hingga emisi CO2 untuk memerangi perubahan iklim.

GIESED 2021 berlangsung lancar dengan jumlah peserta kurang lebih 200 orang. Dijadwalkan, konferensi akan berlangsung hingga esok hari (11/11). Untuk hari pertama, direncanakan berakhir pukul 15.00 Wita.(*/mir)

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR

Berita terkait :

Share berita :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

This post is also available in: Indonesia

Skip to content