Sebagai bentuk komitmen dan kerja bersama dalam upaya pemenuhan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, Universitas Hasanuddin meluncurkan COMPACT (Competitive Program for Accelerating the Achievement) IKU sebagai slogan yang mengingatkan peran dan tanggungjawab sivitas akademika agar mengambil bagian.
Kegiatan peluncuran dirangkaikan dengan sosialisasi pencapaian 8 IKU perguruan tinggi berlangsung mulai pukul 10.00 Wita, di Ruang Senat, Lt.2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (10/2).
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Infrastuktur, Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil, Ph.D., menjelaskan program pencapaian indikator kinerja yang sebelumnya telah dilakukan Unhas. Pada tahun 2017 lalu, Unhas menerapkan program PPKPS yang berjalan baik dan mengantarkan pencapaian akreditasi prodi.
“Unhas telah mencapai prestasi hingga sekarang dan hal baik ini perlu dilanjutkan. Saat ini, kementerian mengeluarkan keputusan tentang ukuran kinerja perguruan tinggi. Kita berhasil memperoleh peringkat 5 nasional dalam liga PTN-BH. Ini tentunya harus dipertahankan dan ditingkatkan. Langkah strategis akan terus dilakukan melalui keterlibatan berbagai pihak, hingga sasaran akhirnya adalah pencapaian 8 IKU,” jelas Prof. Sumbangan.
COMPACT IKU resmi diluncurkan oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih karena dengan baik memformulasikan satu sistem kerja terintegrasi dalam upaya pencapaian 8 IKU. Berbagai formulasi ukuran kinerja perguruan tinggi yang terkadang berubah membuat Unhas kemudian mengambil langkah adaptif dengan mengemasnya menjadi satu program terpadu.
“Untuk IKU ini kita bersyukur memperoleh peringkat 5. Namun, jangn terlena, harus fokus untuk mempertahankan atau meningkatkan apa yang telah diperoleh. Dengan grant insentif yang kita terima dari kementerian, tentu menjadi semangat tersendiri. Jika kita punya Catch WCU, kini hadir COMPACT IKU. Dimana, peran seluruh sivitas akademika diperlukan hingga pada bagian unit terkecil. Kita adalah tim kerja yang harus berjalan pada satu barisan,” kata Prof. Dwia.
Setelah peluncuran secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai langkah strategis dan bentuk keterlibatan seluruh unit kerja dalam mencapai 8 indikator kinerja utama. Indikator Kinerja Utama yang dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020 merupakan ukuran kinerja baru untuk mewujudkan perguruan tinggi yang adaptif dengan berbasis luaran lebih konkret.
Dalam rangka mewujudkan cita-cita pendidikan tinggi tersebut, harus dilaksanakan perubahan penilaian performa perguruan tinggi yang berdasarkan IKU yang menjadi kontrak kinerja antara PTN dan Kementerian. IKU memiliki tiga indikator utama yakni kualitas lulusan yang diukur dengan lulusan mendapat pekerjaan yang layak, dan mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus.
Selain itu, kualitas dosen dan pengajar yang diukur dengan dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, dan hasil kerja dosen digunakan masyarakat dan dapat rekognisi internasional serta memiliki subindikator antara lain program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif sekaligus adanya program studi berstandar internasional.
Launching dan sosialisasi pencapaian Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi berlangsung lancar hingga pukul 12.00 Wita. (*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR
