Universitas Hasanuddin bersama Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menyelenggarakan pertemuan dalam rangka membahas persiapan peresmian Pusat Studi Kepolisian, yang hadir sebagai bentuk penguatan kerja sama strategis antara Unhas dan Kepolisian Republik Indonesia. Kegiatan berlangsung mulai pukul 10.30 WITA, di Lounge Lantai 8, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Rabu (26/11).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyampaikan, pembentukan Pusat Studi Kepolisian memiliki arti penting bagi penguatan kapasitas bangsa. Menurutnya, pusat studi ini akan menjadi wadah akademik dalam mendukung berbagai kajian strategis terkait pengembangan institusi kepolisian.
“Pertemuan hari ini menunjukkan bagaimana Unhas dan aparatur negara terus memperkuat bangsa melalui sinergi yang konstruktif, sekaligus sebagai bentuk implementasi kerjasama yang sebelumnya telah dilakukan,” jelas Prof JJ.
Lebih lanjut, Prof JJ juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan kolaborasi yang berjalan strategis dengan mitra kepolisian. Dirinya menegaskan, kemitraan ini merupakan langkah penting dalam menciptakan rujukan nasional dalam pengkajian kepolisian. Dirinya juga menekankan pentingnya program-program strategis yang akan menjadi fokus awal pusat studi tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Irwasda Polda Sulsel, Kombes Pol. Al Afriandi, menyampaikan, pembentukan Pusat Studi Kepolisian merupakan salah satu bentuk implementasi dari MoU yang sebelumnya telah dilakukan. Pembentukan Pusat Studi Kepolisian diharapkan menjadi instrumen untuk mendorong dan mengawal berbagai kebijakan strategis kepolisian yang berkaitan dengan kepentingan publik.
“Kami berharap pusat studi ini dapat segera berjalan dan memberi kontribusi nyata. Terima kasih atas kolaborasi yang sudah dibangun bersama Unhas,” jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, juga membahas kesiapan teknis menjelang peresmian Pusat Studi Kepolisian. Dijadwalkan, peresmian dilakukan pada Jumat (05/12) mendatang. Untuk lokasi pusat studi, akan ditempatkan di lingkungan Fakultas Hukum Unhas.
Unhas dan Polri menunjukkan bahwa menghadapi kompleksitas kehidupan masyarakat modern tidak dapat dilakukan secara sektoral, tetapi membutuhkan pendekatan kolaboratif yang mengedepankan ilmu pengetahuan, kebijakan yang adaptif, dan kepemimpinan yang responsif terhadap aspirasi masyarakat.(*/mir)
Editor : Ishaq Rahman
