Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin mendirikan Center for Indonesian Healthy Cities Studies (CIHCS) atau Pusat Kajian Kota Sehat Indonesia. Unit ini merupakan output dari kajian dan penelitian Prof Sukri Palutturi, SKM, MKes, MScPH, PhD. (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas). CIHCS merupakan pusat kajian kota sehat pertama di Indonesia.
Tujuan dari kota sehat adalah memaksimalkan upaya pencegahan penyakit atau masalah kesehatan dengan pendekatan “whole system” atau sistem keseluruhan yang mengintegrasikan aksi multi disiplin dalam mengatasi faktor resiko berbagai masalah kesehatan. Dengan demikian, dalam mewujudkan kota sehat, sangat diperlukan adanya pusat kajian.
Pada kesempatan wawancara, Rabu (9/6), Dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin Syam, SKM, MKes., MMedEd., menjelaskan setiap tahun diadakan perlombaan kota sehat tingkat nasional oleh pemerintah. Peran Sumber Daya Manusia (SDM) tentu sangat diperlukan melalui upaya-upaya yang dilakukan dalam memaksimalkan pencegahan permasalahan kesehatan di masyarakat, guna terciptanya kota yang sehat.
“Ada begitu banyak SDM tersedia, yang dapat diberdayagunakan untuk mendorong terbentuknya kabupaten dan kota sehat, khususnya di provinsi Sulawesi Selatan. Pengertian sehat disini dalam konteks menyeluruh, baik bentuk kotanya, maupun aspek yang berkaitan dengan keramaian,” kata Aminuddin.
Lebih lanjut, Aminuddin menambahkan, pusat kajian kota sehat ini diharapkan menjadi akses rujukan nasional, dimana instansi pemerintah dapat melakukan kajian terhadap kegiatan yang dilakukan terkait kota sehat. Melalui kajian tersebut, setiap pihak bisa bertindak secara lokal namun dapat berdampak secara global.
Sebagai pusat kajian kota sehat pertama di Indonesia, diharapkan CIHCS menjadi wadah masyarakat dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai masalah kesehatan yang menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan.
Sebagai langkah awal dan komitmen bersama, FKM Unhas akan membangun jejaring pada berbagai universitas dalam dan luar negeri yang peduli dengan isu yang sama. Salah satunya melalui kemitraan bersama pusat penelitian healthy cities Yonsei University, Korea. Hal ini dimaksudkan untuk memperluas kebermanfaatan dan keterlibatan semua sektor. (*/dhs)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR
