Fakultas Pertanian Unhas gelar Kuliah Umum bertajuk “Agricultural Entrepreneurship: Growing Green Business,” menghadirkan pembicara dari University of Colombo, Sri Lanka, Prof. B. Nishantha. Kegiatan berlangsung di LT 6 Faperta mulai pukul 9.30 Wita sampai selesai (30/10).
Mengawali kegiatan, Prof Muhammad Arsyad selaku moderator memperkenalkan profil narasumber serta topik yang akan dibawakan. Menurutnya, topik tersebut akan sangat membantu mahasiswa agribisnis yang hadir di sini.
“Prof Nishantha memiliki riset yang berkaitan dengan kewirausahaan tetapi dengan konsep baru yaitu green entrepreneurship, saya rasa sebagian dari kita baru mendengar istilah ini,” ujarnya.
Sebelum membuka kegiatan, Dr. Ir. Mahyuddin selaku Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, dan Inovasi mengungkapkan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran narasumber ke Unhas terutama Fakultas Pertanian. Ia mengatakan bahwa kedatangan seorang profesional merupakan sebuah kesempatan langka sehingga ia berharap mahasiswa yang hadir memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin.
“Materi ini tentu sangat relevan bukan hanya untuk program studi agribisnis tetapi seluruh mahasiswa Fakultas Pertanian karena terdapat mata kuliah kewirausahaan untuk semua departemen di Faperta,” jelasnya.
Dr. Mahyuddin juga menambahkan bahwa misi Fakultas Pertanian adalah melahirkan alumni yang memiliki pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan terkait kewirausahaan. Hal ini yang menjadi tolak ukur Fakultas Pertanian menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk menjalin kerja sama dengan dunia industri, dunia usaha, serta lembaga-lembaga lainnya yang dapat memberi peluang bagi mahasiswa maupun alumni.
Prof Nishantha berterima kasih atas sambutan hangat yang dari Fakultas Pertanian Unhas. Ia meminta mahasiswa menganggap kegiatan tersebut sebagai wadah berdiskusi dan bertukar pandangan terkait wirausaha pertanian.
Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa seorang wirausahawan merupakan orang yang dapat membuat perubahan atau seseorang yang dapat melihat peluang di pasaran lalu muncul dengan ide inovatif. Wirausahawan mampu mendeteksi isu-isu yang ada dalam masyarakat kemudian berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat mengatasi masalah tersebut.
“Wirausaha pertanian hampir sama dengan wirausaha pada umumnya tetapi kita memulai dari konsep agribisnis. Soerang wirausaha pertanian harus mampu bekerja dengan pandai dan mampu mengidentifikasi segala peluang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof Nishanta menambahkan bahwa wirausaha pertanian harus memprioritaskan keselamatan dan ketahanan lingkungan sekaligus menciptakan inovasi dan keuntungan. Ia mengatakan hal itulah yang dikenal dengan istilah green entrepreneurship. (*/ff-faperta/mir)
Editor : Ahmad
