Dua mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin yakni Filzah Azalia dan Amirah Rizkyanti Syamsul berkesempatan untuk mengikuti Program Okayama University Dental School Short Term Study Abroad for Undergraduate Students), atau yang biasa disebut Program Odapus.
Program yang dimulai sejak 13 Januari 2020 dan akan berlangsung hingga 2 Februari 2020 ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh FKG Unhas. Setiap tahun, FKG Unhas mengirimkan dosen dan mahasiswa sebagai bagian dari program pertukaran dengan Okayama University di Jepang.
Seperti tahun sebelumnya, kali ini FKG Unhas juga mengirimkan dosen muda untuk mengikuti Sakura Program, yang menjadi bagian dari Odapus. Tiga dosen yang dikirim adalah drg. Acing Habibie Mude, PhD., drg. Zilal Islamy Paramma, Sp.Ort., dan drg. Syakriani, Sp.KGA..
Dekan FKG Unhas, drg. Muhammad Ruslin, M.Kes, PhD, Sp.BM(K) menuturkan bahwa program ini sangat positif bagi mahasiswa untuk melihat sistem edukasi dan kehidupan kemahasiswaan di Jepang. Dengan demikian, mahasiswa dan dosen yang mengikuti program tersebut diharapkan memperoleh wawasan yang lebih luas dan berperspektif global.
“Ini adalah tahun kedelapan kami menyelenggarakan program ini. Mahasiswa bisa berinteraksi dalam sistem perkuliahan maupun kehidupan akademik di Jepang. Selain berdampak pada perspektif personal tentang dinamika global, kegiatan ini juga membuka jaringan yang lebih luas,” kata drg. Ruslin.
Lebih lanjut, drg. Ruslin mengatakan bahwa selain memberikan wadah pengembangan ilmu kepada mahasiswa melalui program Odapus, dirinya juga memberi peluang bagi dosen muda FKG Unhas yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Untuk itu, tersedia program dosen outbond yang diwadahi oleh Japan Science and Technology Agency melalui Sakura Program.
“Tiap tahunnya FKG Unhas mengirim dua sampai tiga orang dosen di kegiatan ini. Saat ini, sudah 10 dosen muda FKG Unhas yang telah mengikuti program tersebut,” kata drg.Ruslin.
Koordinator kegiatan, drg. Acing Habibie Mude, PhD., menambahkan bahwa selama mengikuti program tersebut di Universitas Okayama, dosen dan mahasiswa akan bergabung dengan dosen maupun mahasiswa dari negara lain seperti Brazil dan Vietnam.
“Mereka mendapatkan kesempatan untuk observasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Universitas, ikut dalam kuliah yang terjadwal setiap hari, mendapatkan kesempatan melihat dan mecoba alat-alat penelitian, dan melihat secara dekat budaya Jepang dalam kegiatan di akhir pekan,” jelas drg. Acing.(*)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR
