Wujud dari implementasi program kampus merdeka, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melaksanakan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). Untuk kegiatan ini, dua tim Unhas lolos dan menjalankan program di dua lokasi berbeda, salah satunya di Kabupaten Sidendreng Rappang.
Serangkaian kegiatan telah dilakukan, mulai dari sosialisasi hingga acara puncak yakni penyelenggaraan eduwisata dan peluncuran Desa Eduwisata yang telah berlangsung pada 11 Oktober lalu di Desa Betao, Kecamatan Pitu Riawa.
Pada kesempatan wawancara, Kamis (22/10) Riski Iswatun Mu’si menjelaskan kegiatan diadakan sebagai bentuk simulasi untuk menilai kelayakan objek wisata yang ditawarkan kepada wisatawan, sekaligus meresmikan tempat-tempat wisata yang dikunjungi.
Untuk pemilihan lokasi desa eduwisata yang terletak di Desa Betao, Riski menjelaskan desa tersebut dipilih karena melihat potensi desa yang memiliki lansekap di bukit yang indah menikmati matahari terbit ataupun matahari terbenam, terdapat makam pahlawan Korban 40.000 Jiwa sebagai bukti sejarah, serta edukasi usaha seperti pengelolahan jeruk nipis menjadi produk minuman dan sabun, serta pengelolahan kedelai menjadi tempe.
Potensi ini belum terungkap secara luas kepada masyarakat, sehingga tim PHP2D Unhas memilih lokasi tersebut sebagai desa eduwisata.
“Kegiatan eduwisata sendiri diikuti kalangan siswa secara terbatas dengan tujuan memberikan pengalaman dan pengetahuan edukatif guna meningkatkan kualitas didikan yang sarat akan nilai dan kepekaan terhadap lingkungan sosial,” jelas Riski.
Selesainya acara puncak menandakan bahwa kegiatan ini baru saja dimulai untuk dijalankan, khususnya bagi desa eduwisata yang tentunya diharapkan sebagai penggerak program secara berkelanjutan.(*/mir)
Editor : Ishaq Rahman, AMIPR
